
Sandi Uno: Infrastruktur Bukan Cuma Tol, Tapi Juga Irigasi
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
04 December 2018 15:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Sandiaga Salahuddin Uno melakukan dialog dengan perwakilan desa di di Waduk Gondang, Gondang Lor, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (4/12/2018). Para peserta dialog yang kebanyakan petani itu, mengeluhkan infrastruktur pertanian yang menyengsarakan mereka, khususnya masalah irigasi.
Hal ini dikemukakan Isna Vayani, petani Padi di Gedungpring, Lamongan. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan soal pengairan yang menjadi faktor utama suburnya tanaman padi.
"Sawah-sawah kami kering pak, walau di musim hujan. Saya minta kalau bapak menjadi wapres 2019 pengairan irigasi di sini diperbaiki. Sulitnya kami mendapatkan air. Ini sudah kami sampaikan terus menerus. Namun ya itu, kok kayaknya kami tidak didengar," terang Vani dalam siaran pers.
Lain lagi keluhan Prapto, perwakilan dari petani Tembakau dan tebu. Prapto mengeluhkan impor Gula dan rencana impor tembakau dari Cina.
"Sudah habis pak kata-kata. Kok kami petani seolah tidak diberdayakan, justru yang diberdayakan orang asing," kata Prapto.
Menurut Sandi, inilah yang mendorongnya bersama Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi Capres dan Cawapres. "Ibu Vayani dan Pak Prapto nggak usah khawatir. Jika amanat itu diberikan kepada kami, semua curhatan ini akan kami dengar dan kami cari solusinya," ucap Sandi.
Menurut Sandi, infrastruktur itu bukan cuma jalan tol dan jalan mulus atau gedung-gedung tinggi. Tapi juga irigasi dan infrastruktur yang menyerap tenaga kerja anak negeri.
"Petani juga butuh infrastruktur. Masyarakat desa juga butuh infrastruktur, bukan hanya untuk mobil dan masyarakat perkotaan saja. Petani itu juga harus dilindungi. Bangsa ini kaya. Buat apa impor pertanian dari negara lain yang bisa kita penuhi dari tanah yang subur ini? Kami tidak akan mengkhianati pesan bapak bangsa di UUD 45 khusus pasal 33," papar Sandi.
(dob/dob) Next Article Potret Kepanikan Saat Kereta Penuh Penumpang Dibakar di Seoul
Hal ini dikemukakan Isna Vayani, petani Padi di Gedungpring, Lamongan. Menurutnya, pemerintah harus memperhatikan soal pengairan yang menjadi faktor utama suburnya tanaman padi.
"Sudah habis pak kata-kata. Kok kami petani seolah tidak diberdayakan, justru yang diberdayakan orang asing," kata Prapto.
Menurut Sandi, inilah yang mendorongnya bersama Prabowo Subianto mencalonkan diri menjadi Capres dan Cawapres. "Ibu Vayani dan Pak Prapto nggak usah khawatir. Jika amanat itu diberikan kepada kami, semua curhatan ini akan kami dengar dan kami cari solusinya," ucap Sandi.
Menurut Sandi, infrastruktur itu bukan cuma jalan tol dan jalan mulus atau gedung-gedung tinggi. Tapi juga irigasi dan infrastruktur yang menyerap tenaga kerja anak negeri.
"Petani juga butuh infrastruktur. Masyarakat desa juga butuh infrastruktur, bukan hanya untuk mobil dan masyarakat perkotaan saja. Petani itu juga harus dilindungi. Bangsa ini kaya. Buat apa impor pertanian dari negara lain yang bisa kita penuhi dari tanah yang subur ini? Kami tidak akan mengkhianati pesan bapak bangsa di UUD 45 khusus pasal 33," papar Sandi.
(dob/dob) Next Article Potret Kepanikan Saat Kereta Penuh Penumpang Dibakar di Seoul
Most Popular