Internasional

George HW Bush, Negarawan AS dengan Karier Politik Cemerlang

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
01 December 2018 15:14
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-41 George Herbert Walker Bush memiliki perjalanan karier politik yang panjang.
Foto: Mantan Presiden AS President George H.W. Bush. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-41 George Herbert Walker Bush meninggal dunia di usia 94 tahun. Dilansir dari CNBC International, penyebab kematiannya belum diinformasikan oleh pihak keluarga namun Bush pernah dirawat di Houston Methodist Hospital karena infeksi darah setelah kepergian istrinya pada 21 April lalu.

Bush memiliki perjalanan karier politik yang panjang. Mantan veteran Perang Dunia II itu merupakan ayah dari mantan presiden AS ke-43 George W. Bush dan mantan Gubernur Florida Jeb Bush.


Putra dari seorang senator AS itu pernah menjadi wakil presiden di bawah kepemimpinan Ronald Reagan. Ia baru terpilih menjadi presiden pada 1988 bersama dengan Senator Dan Quayle mengalahkan pasangan dari Partai Demokrat Michael Dukakis dan Senator Lloyd Bentsen.

Sebelum memimpin Negeri Paman Sam, Bush dikenal dengan pidatonya yang bertema 'seribu titik terang' pada GOP National Convention di New Orleans' Superdome.

Bush juga pernah berjanji memperjuangkan ibadah di sekolah-sekolah umum dan hak kepemilikan senjata serta memerangi aborsi. Bush berjuang untuk membuat Amerika menjadi negara yang lebih baik dan ramah.

"Kemakmuran sebagai sebuah tujuan yang mengambil idealisme Anda dan membuat itu menjadi konkret lewat aksi kebaikan. Itu berarti membantu seorang anak untuk belajar membaca, mengajarkan anak nakal bahwa cinta dan kasih bisa diandalkan," ujar Bush.

George HW Bush, Negarawan AS dengan Karier Politik CemerlangFoto: Mantan Presiden AS President George H.W. Bush. REUTERS/Larry Downing/File Photo
Bush juga pernah berjanji untuk tidak menaikkan pajak.

"Kongres akan mendorong saya untuk menaikkan pajak dan saya akan mengatakan tidak. Mereka akan terus mendorong dan saya kembali katakan tidak. Mereka mendorong lagi dan saya akan mengatakan, 'Baca bibir saya, tidak ada pajak baru," paparnya kala itu.

Selama pertempuran budget denganĀ mayoritas Partai Demokrat pada 1990, ia akhirnya menerima kompromi untuk menaikkan beberapa pajak yang ada. Meski tidak ada pajak baru tapi keputusan tersebut dianggap tak adil.

Selain itu, adapun cerita lain di mana lima bulan setelah pelantikan, Bush dihadapkan dengan penindasan China terhadap gerakan pro-demokrasi. Ratusan demonstran meninggal dan Bush merespons hanya dengan pengenaan sanksi terbatas.

Kemudian pada 9 November 1989, Tembok Berlin runtuh, Bush melihat peristiwa fenomenal itu dengan reaktif dan tidak terlihat memiliki antusiasme yang tinggi. Hanya sebulan setelah jatuhnya Tembok Berlin, masalah terjadi di Panama.

George HW Bush, Negarawan AS dengan Karier Politik CemerlangFoto: Mantan Presiden AS President George H.W. Bush (kiri) dan putranya George W Bush. REUTERS/Mike Stone/File Photo
Bush mengirimkan pasukan pada 20 Desember 1989 yang disebut 'Operation Just Cause'. Operasi tersebut melibatkan lebih dari 24.000 tentara yang pada saat iru merupakan penempatan pasukan AS terbesar sejak Perang Vietnam.

Pada hari kelima invasi, Jenderal Manuel Noriega yang telah mencurangi pemilihan di Amerika Tengah melarikan diri ke kedutaan pada malam Natal. Bangunan itu kemudian dikelilingi pasukan AS yang terpaksa melakukan perang psikologis. Akhirnya Noriega menyerahkan diri pada 3 Januari dan divonis bersalah atas tuduhan narkotika serta pemerasan.

Kurang dari satu tahun setelah invasi Panama, krisis asing lain menyerang Bush. Pada Agustus 1990, diktator Irak Saddam Hussein menyerbu Kuwait. Bush menghadapinya dengan membuat membentuk koalisi internasional dari hampir tiga lusin negara hingga berakhir dengan penggantungan Saddam.


Pada pemilu 1992, Bush kalah dan mengakhiri masa jabatannya. Terlepas dari kekecewaannya, ia selalu berusaha menyikapinya dengan baik. Ia pun sempat memberikan catatan tulisan tangan untuk Clinton pada 1993.

"Saya bukan orang yang sangat baik untuk memberi nasihat tapi jangan biarkan kritik itu menyerang Anda. Keberhasilan Anda sekarang adalah keberhasilan negara kami. Saya mendukung Anda," ujar Bush kala itu.

Catatan tersebut mendapat perhatian luas selama dan setelah debat calon presiden Hillary Clinton dan Donald Trump jelang pemilu presiden 2016 lalu.
(prm) Next Article Mantan Presiden AS George HW Bush Meninggal Dunia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular