Mantan Sekjen OPEC Beber Tiga Tantangan Ekonomi RI

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 November 2018 18:48
Penjelasan tersebut diuraikan dalam forum bertajuk
Foto: Mantan Menteri Pertambangan dan Energi di era Orde Baru, Subroto, (Yulida Medistiara/detikFinance)
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Menteri Pertambangan dan Energi di era Orde Baru yang juga mantan sekjen OPEC, Subroto, membeberkan tiga tantangan di depan mata yang harus dihadapi Indonesia dalam mengarungi perekonomian ke depan.

Penjelasan tersebut diuraikan dalam forum bertajuk "Winning in a Turbulent Economy" di The Ballroom, Djakarta Theater XXI, Jakarta, Rabu (28/11/2018). Turut hadir antara lain mantan Wakil Presiden RI Boediono.

"Tantangan yang pertama adalah perdagangan. Ada perang antara China dan AS di bidang perdagangan. Kedua, adanya revolusi industri 4.0 yang merupakan satu disruption dari keadaan industri. Ketiga, yang juga dihadapi global adalah perubahan iklim," ungkapnya.



Menurut Subroto, tiga tantangan itu harus diperhatikan pemerintah, apalagi saat ini Indonesia memasuki tahun politik jelang Pilpres 2019. Aspek perdagangan itu perlu mendapat porsi lebih untuk diantisipasi dampak negatifnya.

"Indonesia sebagai eksportir, terutama eksportir barang-barang komoditis, sangat tergantung kepada harga yang fluktuatif, karena adanya perang dagang China dan AS," urainya.
Mantan Sekjen OPEC Beber Tiga Tantangan Ekonomi RI Foto: infografis/Tangan Dingin Jokowi - JK Bangun INFRASTRUKTUR RI/Aristya RAhadian Krisabella


Selanjutnya, revolusi industri 4.0 perlu direspons dengan pemetaan yang tepat. Dia menilai, perubahan teknologi tidak melulu mempermudah kehidupan masyarakat, melainkan memengaruhi segala aspek kehidupan bangsa.

"Revolusi industri ini pengaruhnya besar sekali kepada produksi, konsumsi, dan distribusi. Di situlah kita perlu data akurat," tandasnya.

Terakhir, perihal perubahan iklim disebutnya dunia sudah menyampaikan peringatan sejak jauh-jauh hari. Karena itu, Indonesia harus terlibat aktif dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim global.

"Indonesia sudah merasakan pertambahan panas. Perubahan akan lebih hebat karena kutub utara dan selatan meleleh, air laut naik, pulau-pulau akan tenggelam jika terus seperti itu," pungkasnya.

(miq/miq) Next Article Revolusi industri 4.0, Jokowi: Indonesia Harus Beradaptasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular