
Minus Trump, Pemimpin Dunia Hadiri 100 Tahun Perang Dunia I
Bernhart Farras & Monica Wareza, CNBC Indonesia
11 November 2018 14:53

Paris, CNBC Indonesia - 11 November 1918, pukul 11.00. Itulah akhir dari Perang Dunia I 100 tahun yang lalu. Sebuah perang yang berlangsung selama 4 tahun dan merenggut nyawa 10 juta prajurit dan jutaan warga sipil.
Seratus tahun kemudian, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi penghormatan kepada para prajurit dan keluarga dalam sebuah pidato yang disampaikan di Arc de Triomphe. Karya arsitektur ikonik yang dibangun Kaisar Napoleon pada 1806.
Minus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang absen, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan dua dari sejumlah pemimpin dunia yang hadir.
Dengan penuh emosional, Macron dan Merkel berpegangan tangan pada Sabtu (10/11/2018) selama upacara mengharukan di Hutan Compiegne, Paris utara. Itulah titik di mana delegasi Prancis dan Jerman menandatangani gencatan senjata yang mengakhiri perang.
Testimoni yang ditulis pada 11 November 1918, saat gencatan senjata berlangsung, akan dibaca pada acara Ahad ini oleh siswa sekolah menengah di Prancis, Inggris dan Jerman.
Pada Ahad sore, Macron akan menjadi tuan rumah Forum Perdamaian Paris. Sebuah forum yang berusaha untuk mempromosikan pendekatan multilateral untuk keamanan dan pemerintahan. Harapannya bisa menghindari kesalahan yang menyebabkan dimulainya Perang Dunia I.
Merkel mengatakan, atas nama rakyat dengan keyakinan penuh, Jerman akan melakukan segalanya dalam membawa tatanan yang lebih damai ke dunia. "Meskipun kita tahu kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya.
Karena hujan
Sebagaimana dijelaskan di awal, Trump beserta istrinya Melania Trump batal menghadiri peringatan itu. Alasannya? Hujan! Kondisi itu membuat helikopter tidak mungkin membawa mereka ke lokasi peringatan.
"Kehadiran mereka dibatalkan karena jadwal dan kesulitan logistik yang disebabkan oleh cuaca," tulis pernyataan resmi Gedung Putih. Meski demikian, delegasi yang dipimpin oleh Kepala Staf John Kelly, yang merupakan pensiunan jenderal, tetap menghadiri acara tersebut.
Pejabat Gedung Putih menyebut keputusan itu diambil karena kondisi cuaca dan masalah keamanan. Ini karena pengaturan iring-iringan mobil dilakukan mendadak.
Dikutip dari Reuters, pembatalan yang dilakukan mendadak itu memicu kritik di media sosial dari pejabat AS dan Inggris lantaran Trump dinilai menghina prajurit AS. Kritik bahkan disampaikan oleh Nicholas Soames, anggota parlemen Inggris, cucu mantan PM Winston Churchill.
"Mereka gugur ditangan musuh dan menyedihkan bahkan @realDonaldTrump bahkan tak bisa melawan cuaca untuk memberikan penghormatan kepada mereka," tulis Soames.
Ben Rhodes, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil penasihat keamanan nasional untuk komunikasi strategis di bawah Presiden Barack Obama mengatakan bahwa kondisi cuaca bukanlah sebuah alasan.
"Saya membantu merencanakan semua perjalanan Presiden Obama selama 8 tahun. Selalu ada pilihan dikala hujan. Selalu," tulisnya di Twitter.
Masih tidak jelas apa yang dilakukan Trump ketimbang menghadiri upacara itu. Padahal saat ini dia berada di kediaman Duta Besar AS di Paris. Dia malah sempat nge-tweet "Happy 243rd Birthday" untuk korps marinir AS.
(miq/miq) Next Article Gara-gara Wine, Trump Kecam Keras Prancis!
Seratus tahun kemudian, Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi penghormatan kepada para prajurit dan keluarga dalam sebuah pidato yang disampaikan di Arc de Triomphe. Karya arsitektur ikonik yang dibangun Kaisar Napoleon pada 1806.
Minus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang absen, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan merupakan dua dari sejumlah pemimpin dunia yang hadir.
Testimoni yang ditulis pada 11 November 1918, saat gencatan senjata berlangsung, akan dibaca pada acara Ahad ini oleh siswa sekolah menengah di Prancis, Inggris dan Jerman.
Pada Ahad sore, Macron akan menjadi tuan rumah Forum Perdamaian Paris. Sebuah forum yang berusaha untuk mempromosikan pendekatan multilateral untuk keamanan dan pemerintahan. Harapannya bisa menghindari kesalahan yang menyebabkan dimulainya Perang Dunia I.
Merkel mengatakan, atas nama rakyat dengan keyakinan penuh, Jerman akan melakukan segalanya dalam membawa tatanan yang lebih damai ke dunia. "Meskipun kita tahu kita masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya.
Karena hujan
Sebagaimana dijelaskan di awal, Trump beserta istrinya Melania Trump batal menghadiri peringatan itu. Alasannya? Hujan! Kondisi itu membuat helikopter tidak mungkin membawa mereka ke lokasi peringatan.
"Kehadiran mereka dibatalkan karena jadwal dan kesulitan logistik yang disebabkan oleh cuaca," tulis pernyataan resmi Gedung Putih. Meski demikian, delegasi yang dipimpin oleh Kepala Staf John Kelly, yang merupakan pensiunan jenderal, tetap menghadiri acara tersebut.
Pejabat Gedung Putih menyebut keputusan itu diambil karena kondisi cuaca dan masalah keamanan. Ini karena pengaturan iring-iringan mobil dilakukan mendadak.
Dikutip dari Reuters, pembatalan yang dilakukan mendadak itu memicu kritik di media sosial dari pejabat AS dan Inggris lantaran Trump dinilai menghina prajurit AS. Kritik bahkan disampaikan oleh Nicholas Soames, anggota parlemen Inggris, cucu mantan PM Winston Churchill.
"Mereka gugur ditangan musuh dan menyedihkan bahkan @realDonaldTrump bahkan tak bisa melawan cuaca untuk memberikan penghormatan kepada mereka," tulis Soames.
Ben Rhodes, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil penasihat keamanan nasional untuk komunikasi strategis di bawah Presiden Barack Obama mengatakan bahwa kondisi cuaca bukanlah sebuah alasan.
"Saya membantu merencanakan semua perjalanan Presiden Obama selama 8 tahun. Selalu ada pilihan dikala hujan. Selalu," tulisnya di Twitter.
Masih tidak jelas apa yang dilakukan Trump ketimbang menghadiri upacara itu. Padahal saat ini dia berada di kediaman Duta Besar AS di Paris. Dia malah sempat nge-tweet "Happy 243rd Birthday" untuk korps marinir AS.
![]() |
(miq/miq) Next Article Gara-gara Wine, Trump Kecam Keras Prancis!
Most Popular