Ke Singapura-Papua Nugini, Jokowi Usung Indopacific dan RCEP

Arys Aditya, CNBC Indonesia
08 November 2018 20:04
Presiden akan menghadapi jadwal yang padat dalam dua KTT tersebut.
Foto: Instagram Jokowi
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan kunjungan kerja ke dua negara pekan depan untuk mengikuti dua agenda. Kedua agenda itu, yakni KTT ASEAN (13-15 November) di Singapura dan KTT APEC (17-18 November) di Port Moresby, Papua Nugini.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan Presiden akan menghadapi jadwal yang padat dalam dua KTT tersebut. Ia mencontohkan, dalam dua hari KTT ASEAN, Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri 20 pertemuan.

"Isu yang akan dibawa [oleh Presiden Jokowi] di KTT ASEAN adalah konsep Indopacific. Selama 1,5 tahun terakhir, kita sudah mempresentasikan konsep Indopacific ke negara anggota maupun mitra ASEAN," ungkapnya, usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (8/11/2018) sore.

"Saya tidak akan membahas detail Indopacific karena nanti ada waktunya. Intinya, konsep itu juga bersentuhan dengan maritime fulcrum. Konsep Indopacific juga merupakan gagasan besar yang berproses dan belum berakhir," lanjut Retno.



Untuk KTT APEC, Retno menyebut Jokowi akan banyak membahas mengenai (Regional Comprehensif Economic Partnership) karena Indonesia sebagai ketua tim negosiasi dari ASEAN.

"Kita akan menyampaikan pentingnya dilaksanakan KTT mengenai RCEP sendiri, yang intinya para leader akan memberikan komitmen agar negosiasi RCEP bisa diselesaikan oleh 10 [negara ASEAN] plus 6 [negara non-ASEAN]," katanya.

"Jadi 16 negara ini akan menjadi suatu building block perdagangan yang akan sangat besar dan pesan untuk melanjutkan negosiasi ini juga akan disampaikan Presiden pada saat KTT RCEP nanti. Intinya adalah para leader RCEP akan memberikan komitmen lebih agar negosiasi mengenai RCEP dapat diselesaikan segera."

Ia menggarisbawahi, para menteri Kabinet Kerja akan bagi-bagi tugas untuk menangani tiga pertemuan puncak tersebut. Retno menyebut, dirinya akan fokus pada KTT ASEAN. Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong untuk KTT APEC dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menangani RCEP.

Untuk target waktu negosiasi RCEP selesai sangat tergantung dari negosiasi. Karena tidak mudah bernegosiasi dengan 16 negara.

"Contohnya di situ ada ASEAN sendiri, ada India, ada China, ada juga Australia dan New Zealand. Oleh karena itu kita terus berusaha untuk menjembatani antara gap posisi tersebut," ujar Retno.


(miq/miq) Next Article Resmikan Sekretariat Baru, Jokowi Beri Peringatan untuk ASEAN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular