Awas, Marak Penipuan! Beras Medium Dijual Harga Premium

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
08 November 2018 15:31
Stok beras berlimpah, tapi harga mahal.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Stok beras diketahui melimpah, namun harga di pasar diketahui tetap tinggi.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengakui telah terjadi anomali di sektor perberasan nasional.

"Ada anomali yang terjadi hari ini. Suplai cukup bahkan dua kali lipat dari stok. Harga katanya ada pergerakan naik, ini anomali. Harusnya turun," kata dia di Pasar Induk Cipinang, Kamis (8/11/2018).




Di tempat yang sama, Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan hal serupa.

"Yang jadi persoalan di Bulog adalah, jumlah stok kita yang banyak. Kami sampaikan agar masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan beras. Ada fenomena apa kok beras jadi mahal, ada kenaikan, padahal tidak ada alasan untuk naik," tegas dia.

Buwas, sapaan Budi Waseso, meminta agar Satgas Pangan bisa melakukan pengawasan terkait fenomena ini.

Foto: Beras di gudang Bulog (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Ketua Satgas Pangan Polri Inspektur Jenderal, Setyo Wasisto, mengatakan pihaknya telah mengendus adanya kecurangan yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab hingga membuat harga beras makin mahal.

Dia menuturkan ada dugaan beras tipe medium dijual dengan harga premium.

"Yang terjadi adalah anomali, ada indikasi-indikasi yang mengubah spesifikasi dari medium ke premium. Ini jadi tugas saya sebagai Satgas Pangan untuk lakukan pengawasan."

Setyo mengatakan beras premium yang dijual harus benar-benar berkualitas premium, bukan medium.

"Sehingga tidak ada lagi yang menipu konsumen, kualitas medium tapi dijual premium. Kami koordinasikan dengan seluruh satgas di daerah," kata Setyo.




Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, pada hari ini harga beras di nasional medium I Rp 11.700/kg dan medium II Rp 11.600/kg.

Sementara itu, lanjut Buwas, berdasarkan Permendag Nomor 57/M-DAG/PER/8/2017, harga eceran tertinggi (HET) beras medium adalah:
  • Wilayah I (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, NTB, Sulawesi dan Bali): Rp 9.450/kg
  • Wilayah II (Sumatera kecuali Lampun dan Sumatera Selatan, NTT dan Kalimantan): Rp 9.950/kg
  • Wilayah III (Maluku dan Papua): Rp 10.250/kg

(ray/ray) Next Article Buwas Geram, Stok Berlimpah Tapi Harga Beras Mahal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular