Efek Lion Air Jatuh, Indonesia Bisa Grounded Boeing 737 Max 8
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
02 November 2018 14:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia memutuskan untuk memantau operasional harian Boeing 737 Max 8.
Bahkan, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Avirianto, mengatakan tidak menutup kemungkinan pesawat itu akan disetop beroperasi di RI jika masih ditemukan masalah.
"Kita meningkatkan pengawasan. [Boeing] 737 Max yang sudah diinspeksi, tidak menutup kemungkinan [kembali] diinspeksi, tapi kami tetap pantau hari per hari. Tapi kalau memang [masih] ada masalah, kita akan setop sampai dengan kembali layak," katanya di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Dia menuturkan hal itu dalam konferensi pers terkait update soal jatunya pesawat Lion Air JT-610.
Seperti diketahui, penerbangan itu menggunakan pesawat Boeing 737 Max 8 yang baru tiba 2 bulan lalu, dikirim dari pabrik Boeing di Seattle, Amerika Serikat.
Menyusul hal tersebut, pertanyaan publik muncul, yakni mengapa pesawat baru kemudian bisa mengalami kecelakaan fatal.
Avirianto mengatakan Boeing dan Lion Air juga sudah bertemu dengan pihak Ditjen Perhubungan Udara membahas temuan yang ada pada ramp check.
"Siang ini tadi Boeing datang ke kantor kami dengan Lion diskusi tentang keadaan atau temuan yang ada," ujar dia.
Di tempat yang sama, Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Pramintohadi Sukarno, mengatakan total ada 11 unit Boeing 737 Max 8 yang beroperasi di Indonesia.
Dari 11 unit itu, kata dia, sebanyak 6 unit sudah dilakukan pemeriksaan khusus.
"1 unit Garuda, 5 unit Lion. Garuda no problem. Lion, 1 unit ada temuan tapi sudah dapat diselesaikan," kata Pramintohadi.
(ray/ray) Next Article Video: Tok! Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara Kasus Impor Gula
Bahkan, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Avirianto, mengatakan tidak menutup kemungkinan pesawat itu akan disetop beroperasi di RI jika masih ditemukan masalah.
"Kita meningkatkan pengawasan. [Boeing] 737 Max yang sudah diinspeksi, tidak menutup kemungkinan [kembali] diinspeksi, tapi kami tetap pantau hari per hari. Tapi kalau memang [masih] ada masalah, kita akan setop sampai dengan kembali layak," katanya di kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Menyusul hal tersebut, pertanyaan publik muncul, yakni mengapa pesawat baru kemudian bisa mengalami kecelakaan fatal.
Avirianto mengatakan Boeing dan Lion Air juga sudah bertemu dengan pihak Ditjen Perhubungan Udara membahas temuan yang ada pada ramp check.
"Siang ini tadi Boeing datang ke kantor kami dengan Lion diskusi tentang keadaan atau temuan yang ada," ujar dia.
![]() |
Di tempat yang sama, Plt. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, Pramintohadi Sukarno, mengatakan total ada 11 unit Boeing 737 Max 8 yang beroperasi di Indonesia.
Dari 11 unit itu, kata dia, sebanyak 6 unit sudah dilakukan pemeriksaan khusus.
"1 unit Garuda, 5 unit Lion. Garuda no problem. Lion, 1 unit ada temuan tapi sudah dapat diselesaikan," kata Pramintohadi.
(ray/ray) Next Article Video: Tok! Tom Lembong Divonis 4,5 Tahun Penjara Kasus Impor Gula
Most Popular