Naik 24,3%, Laba BNI Syariah Rp 306,6 M di September 2018

Advertorial, CNBC Indonesia
30 October 2018 00:00
Pertumbuhan laba didorong oleh kenaikan pembiayaan sebesar 19,3% menjadi Rp 26,9 triliun.
(Direksi BNI Syariah (kika atas) Direktur Keuangan dan Operasional, Wahyu Avianto; Direktur Utama, Abdullah Firman; SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan, Iwan Abdi; (kika bawah) Direktur Bisnis SME dan Komersial, Dhias Widhiyati; Direktur Kepatuhan dan Risiko, Tribuana Tunggadewi.
PT BNI Syariah meraih laba bersih Rp306,6 miliar pada periode 9 bulan pertama 2018, meningkat 24,3% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp246,6 miliar.

Pertumbuhan laba didorong oleh kenaikan pembiayaan sebesar 19,3% menjadi Rp 26,9 triliun. Mayoritas pembiayaan disalurkan untuk segmen Konsumer dengan nilai Rp 13,6 triliun dan memiliki porsi 50,8%. Berikutnya adalah segmen Komersial sebesar Rp 6,1 triliun (22,5%), segmen Kecil dan Menengah Rp 5,8 triliun (21,5%), segmen Mikro Rp 1 triliun (3,8%) dan Hasanah Card Rp 394 miliar (1,5%).

Sementara itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 33,5 triliun atau naik 21,4%. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6% yang tercatat pada Agustus 2018, dengan jumlah nasabah sebesar 2,8 juta.

Adapun total aset BNI Syariah pada akhir September 2018 mencapai mencapai Rp 38,9 triliun atau naik sebesar 21,5% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset BNI Syariah melampaui industri perbankan Syariah yang tercatat 14,2% pada Agustus 2018.

Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo, mengatakan pencapaian kinerja perusahaan yang positif ditunjang oleh pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas, ekspansi dana murah serta efisiensi operasional sehingga menghasilkan profitabilitas yang optimal. "Alhamdulillah, secara umum kinerja BNI Syariah terus tumbuh secara konsisten di atas rata-rata industri," ujar Firman, Senin (29/10/2018).

Menurutnya, peningkatan efisiensi dengan meningkatkan ekspansi dana murah (CASA) melalui kerjasama dengan Institusi, Perguruan Tinggi, Sekolah dan Komunitas salah satunya program pelatihan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk optimalisasi manajemen keuangan masjid di 10 kota.

Pada September 2018 komposisi DPK didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) mencapai 54,19% meningkat dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 48,70%.

Selain itu, untuk menjaga beban operasional agar tetap efisien BNI Syariah bersinergi dengan BNI Induk dalam shared services, dan operasional perbankan lainnya serta optimalisasi marketing communication melalui channel digital dan online termasuk sosial media.

Per September 2018 BOPO BNI Syariah tercatat sebesar 85,49% lebih rendah dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 87,62%.

Dalam ekspansi pembiayaan, BNI Syariah fokus kepada sektor low risk dengan terus memonitor kualitas pembiayaan secara konsisten sehingga menghasilkan yield yang optimal. Per September tahun 2018 rasio rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) BNI Syariah sebesar 3,08% membaik lebih rendah dibanding posisi yang sama tahun lalu sbesar 3,29%.

Dalam meningkatkan kinerja, BNI Syariah senantiasa memelihara hubungan nasabah dan mitra dengan value proposition Hasanah Banking Partner. Bentuknya BNI Syariah menyediakan solusi yang komprehensif melalui produk dan layanan kepada institusi antara lain pembiayaan komersial dan SME, Payroll, Cash Management, Griya Swakarya, dan Financial Institution.

Sementara untuk nasabah individu, produk dan layanan BNI Syariah antara lain pembiayaan Griya, Hasanah Card, Fleksi, Wakaf Hasanah, Tabungan, Giro, Deposito, dan Tabungan Haji iB Baitullah. BNI Syariah juga ikut berperan dalam mengembangkan Halal Ecosystem antara lain Halal Food, Halal Tourism, Halal Fashion, ZISWAF, Haji dan Umroh.

Dalam meningkatkan layanan kepada nasabah, BNI Syariah terus melakukan pengembangan teknologi baik melalui sinergi dengan BNI Induk maupun pengembangan sendiri seperti sinergi aplikasi Cash Management (BNI Direct, Virtual Account, dan E-Collection) dan sinergi E-Channel (Debit, ATM, SMS Banking, Internet Banking, dan Mobile Banking).

Selain itu Sharia Channeling Outlet (SCO) yaitu Kantor Cabang BNI yang dapat melayani transaksi syariah tersebar di 1.584 kantor layanan SCO dan call center BNI 1500046.

Pengembangan yang dilakukan sendiri oleh BNI Syariah diantaranya aplikasi digital Wakaf Hasanah, Hasanah Personal, dan Hasanah Lifestyle, Financing Origination System berbasis mobile, Human Resource Integrated System, Whistle Blowing System (WBS) dan Risk Management System.
(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB

Most Popular