
Jembatan Suramadu Gratis, Rugikah Jasa Marga?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
27 October 2018 13:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo mulai hari ini menggratiskan jembatal tol Surabaya-Madura (Suramadu). PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebagai operator tol tersebut menilai tak ada nilai kerugian yang ditanggungnya dengan keputusan tersebut.
"Jasa marga hanyalah operator Suramadu. Suramadu dibangun oleh pemerintah. Pendapatan tol yang kami kumpulkan kami setorkan ke kas pemerintah. Kami dibayar pemerintah atas jasa pengoperasian, yang kami alokasikan untuk operasi dan pemeliharaan jembatan Suramadu. Tidak ada kerugian pendapatan karena hasil tol bukan haknya Jasa Marga," kata Dwimawan kepada CNBC Indonesia, Sabtu (27/10).
Menurut dia, keputusan pemerintah untuk menggratiskan akses tol tersebut menjadi jalan umum adalah untuk mempercepat pengembangan ekonomi di kawasan tersebut.
Tol ini saat ini menjadi satu-satunya lintasan penghubung antara kota Surabaya dan Madura. Sejak beroperasi, tarif tol ini dinilai menjadi tarif termahal di Indonesia, setiap yang melintas dikenakan tarif sebesar Rp 30 ribu untuk golongan I.
Namun karena banyaknya kritik, tarif ini diturunkan menjadi Rp 15 ribu. Sementara, kendaraan roda dua tak dikenakan biaya untuk mengakses jalan tersebut.
Sebelumnya, tarif Jembatan Tol Suramadu disebut kemahalan. Pendapat tersebut datang dari para tokoh masyarakat yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi saat bertemu dengan istri mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah.
"Beliau-beliau memberikan masukan mengenai keluhan mahalnya tarif jembatan di Suramadu. Dulu sebetulnya dari Rp 30 ribu sudah dipotong Rp 15 ribu yang sepeda motor dibebaskan. Tapi memang dampak terhadap ekonomi belum kelihatan. Beliau-beliau mengusulkan agar ditinjau kembali," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
(hps) Next Article Bandung Dilewati Tol Terpanjang RI, Tarifnya Bakal Merakyat?
AVP Coporate Communications Jasa Marga Dwimawan Heru mengatakan Jasa Marga hanya bertindak sebagai operator saja atas tol Suramadu lantaran tol tersebut dimiliki langsung oleh pemerintah pusat. Dari awal beroperasi, pemerintah membayarkan jasa pengoperasion tersebut kepada perusahaan.
"Jasa marga hanyalah operator Suramadu. Suramadu dibangun oleh pemerintah. Pendapatan tol yang kami kumpulkan kami setorkan ke kas pemerintah. Kami dibayar pemerintah atas jasa pengoperasian, yang kami alokasikan untuk operasi dan pemeliharaan jembatan Suramadu. Tidak ada kerugian pendapatan karena hasil tol bukan haknya Jasa Marga," kata Dwimawan kepada CNBC Indonesia, Sabtu (27/10).
Menurut dia, keputusan pemerintah untuk menggratiskan akses tol tersebut menjadi jalan umum adalah untuk mempercepat pengembangan ekonomi di kawasan tersebut.
Tol ini saat ini menjadi satu-satunya lintasan penghubung antara kota Surabaya dan Madura. Sejak beroperasi, tarif tol ini dinilai menjadi tarif termahal di Indonesia, setiap yang melintas dikenakan tarif sebesar Rp 30 ribu untuk golongan I.
Sebelumnya akun instragram Jasa Marga menulis, "Jembatan Tol Suramadu menjadi satu-satunya penghubung jalur darat Surabaya dan Madura yang sebelumnya hanya tersedia di jalur laut. Besok, 27 Oktober 2018, akan dilakukan pembebasan tarif Jembatan Tol Suramadu oleh Presiden Joko Widodo," tulis Jasa Marga pada Jumat (26/10) kemarin.
Jasa Marga merupakan operator Jembatan Suramadu sejak 2009 lalu. Pembebasan tarif ini sendiri dilandasi oleh payung hukum Peraturan Presiden. Dengan dibebaskannya tarif Jembatan Suramadu, maka biaya pemeliharaan jembatan akan ditanggung oleh APBN.Sebelumnya, tarif Jembatan Tol Suramadu disebut kemahalan. Pendapat tersebut datang dari para tokoh masyarakat yang disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi saat bertemu dengan istri mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah.
"Beliau-beliau memberikan masukan mengenai keluhan mahalnya tarif jembatan di Suramadu. Dulu sebetulnya dari Rp 30 ribu sudah dipotong Rp 15 ribu yang sepeda motor dibebaskan. Tapi memang dampak terhadap ekonomi belum kelihatan. Beliau-beliau mengusulkan agar ditinjau kembali," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
(hps) Next Article Bandung Dilewati Tol Terpanjang RI, Tarifnya Bakal Merakyat?
Most Popular