Serangan Politik ke Sri Mulyani: 1 Jari & Topi Tulisan Tauhid

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
26 October 2018 09:05
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus menjadi sorotan banyak pihak.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir di acara Wisuda Akbar PKN STAN tahun Akademik 2018 (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus menjadi sorotan banyak pihak. Netizen hingga politisi berdebat dan saling melemparkan tudingan terkait beberapa aksi sang Menteri Keuangan Terbaik se-Asia Pasifik versi majalah GlobalMarkets ini.

Pertama, aksi Sri Mulyani yang disoroti politisi dan netizen adalah ketika beredar sebuah video di mana Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengacungkan salam satu jari di acara pertemuan IMF-World Bank yang digelar di Nusa Dua, Bali, Minggu (14/10/2018).

Sri Mulyani tak berpose satu jari, tapi menjelaskan bahwa nomor urut 01 adalah untuk Jokowi dan nomor 02 Prabowo Subianto kepada Bos IMF.

Dalam video tersebut, terlihat, pada mulanya Luhut dan Sri Mulyani menunjukkan 10 jari, tetapi, Managing Director IMF Christine Lagarde mengacungkan dua jari. Luhut dan Sri Mulyani lantas melakukan koreksi, dan mengajak Christine Lagarde mengacungkan satu jari. Saat dikonfirmasi mengenai maksud pose tersebut, Sri Mulyani menolak berkomentar.

Terdengar pula bisikan Sri Mulyani yang menjelaskan kepada Chirstine Lagarde 'two for Prabowo and one for Jokowi'.

Alhasil, detikcom memberitakan dari aksi tersebut Sri Mulyani dilaporkan ke Bawaslu. Laporannya adalah soal mengkampanyekan Jokowi, padahal Sri Mulyani juga menyebut nama Prabowo. Laporan ini dimasukkan atas nama Dahlan Pido selaku masyarakat, dengan melampirkan pemberitaan media sebagai bukti.

Kuasa hukum pelapor, Taufiqurrahman, menjelaskan mengapa Sri Mulyani ikut dilaporkan. Alasannya, aksi Luhut dan Sri Mulyani dinilai punya keterkaitan.

Serangan Politik ke Sri Mulyani: 1 Jari dan Topi Hitam TauhidFoto: Doc CNN


"Ini kan satu rangkaian. Kalau melihat secara parsial, mungkin akan terlihat hanyainformasi, tapi dari rangkaian itu saling terkait," kata Taufiqurrahman di kantor Bawaslu, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (18/10/2018).

Kementerian Keuangan telah membantah hal tersebut. "Kami rasa tindakan yang dilakukan oleh Menteri Keuangan tidak memenuhi kriteria atau definisi dari kampanye pemilu menurut UU Pemilu," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Nufransa Wira Sakti kepada detikcom, Kamis (17/10/2018).

Topi Hitam Kalimat Tauhid

Belum usai masalah salam 1 jari, Menkeu Sri Mulyani kemudian diserang dengan masalah baru. Dalam kunjungan kerja di daerah terdampak bencana di Palu pada Rabu (24/10/2018) Sri Mulyani menyerahkan bantuan donasi dari pegawai dan Dharma Wanita Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebesar Rp 2,5 miliar kepada para korban bencana alam di Palu.

Pada kesempatan yang sama, Menkeu juga menyampaikan donasi sebesar Rp 591 juta dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah naungan Kemenkeu.

Saat mendatangi beberapa daerah yang terdampak gempa dan tsunami, Sri Mulyani juga berinteraksi dengan warga sekitar. Namun, beredar foto yang memperlihatkan Sri Mulyani tengah memakai topi berwarna hitam bertuliskan kalimat tauhid dengan berswa-foto dengan warga.

Terkait dengan hal ini, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi (KLI) Nufransa Wira Sakti, yang juga turut serta dalam rombongan kegiatan kunjungan kerja tersebut mengungkapkan hal yang sebenarnya.

"Foto tersebut diambil ketika Menteri Keuangan RI meninjau lokasi penampungan korban gempa di Desa Vatitela, Mantikulore," jelas Nufransa di Jakarta pada Kamis (25/10/2018).

Serangan Politik ke Sri Mulyani: 1 Jari dan Topi Hitam TauhidFoto: Doc Kemenkeu


Nufransa menjelaskan detil kronologi dari foto tersebut. "Setelah selesai berdialog dengan warga, beberapa ibu dan remaja putri mengajak Menkeu untuk foto selfie. Salah satu remaja putri memberikan dan meminta untuk memakai topi tersebut kepada Menteri Keuangan dan mengajak foto bersama. Menteri Keuangan secara spontan menerima ajakan tersebut sebagai bagian keramahtamahan beliau sebagai public figure," paparnya.

Ia pun menegaskan, bahwa tidak ada niat apapun dari Sri Mulyani untuk berfoto dengan menggunakan topi tersebut.

"Tidak ada maksud dan niat apapun dalam pemakaian topi tersebut selain menyambut baik ajakan foto bersama. Selesai dialog dan foto bersama, Menkeu melakukan door stop dengan media yang hadir. Menteri Keuangan sangat menyesalkan apabila ada pihak yang memanfaatkan dan menyalah-gunakan interaksi sosial dan ramah tamah dengan masyarakat tersebut untuk tujuan lain," tegasnya.





(dru/dru) Next Article Anggaran Pemulihan Ekonomi Sudah Disebar Rp 579 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular