
Jokowi Geram: Banyak Politisi Sontoloyo
Arys Aditya, CNBC Indonesia
24 October 2018 08:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengaku heran banyak politisi mengomentari rencana pemberian Dana Kelurahan mulai tahun depan. Ia bahkan menyebut para politisi itu dengan sebutan 'politisi sontoloyo'.
Presiden menegaskan, dana tersebut untuk rakyat, untuk memperbaiki jalan di kampung, memperbaiki selokan yang ada di kampung-kampung.
"Inikan semuanya komitmen pemerintah untuk masyarakat, untuk rakyat bukan untuk siapa-siapa," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 5.000 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat, di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018) sore.
Selama ini, Presiden Jokowi menjelaskan, pemerintah hanya memberikan Dana Desa di kabupaten-kabupaten. Sementara, Dana Kelurahan itu untuk kota karena ada kurang lebih hampir 100 kota yang ada di Indonesia.
"Oleh sebab itu, bukan hanya di desa saja yang perlu Dana Desa, tapi kelurahan juga diperlukan untuk memperbaiki selokan, untuk memperbaiki jalan di kampung-kampung," kata Jokowi.
Presiden mengingatkan, masalah Dana Kelurahan itu agar jangan dihubung-hubungkan dengan politik. "Sedikit-dikit dihubungkan dengan politik, enggak rampung-rampung kita ini," ujarnya.
Kepala Negara meminta maaf jika segala hal masih dihubungkan dengan politik. Padahal, kehidupan ini tidak hanya politik saja, ada sosial, ada ekonomi, ada budaya, semuanya ada.
"Kenapa setiap hal tadi dihubungkan dengan politik? Itulah kepandaian para politikus mempengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini hati-hati, hati-hati, hati-hati," tutur Presiden Jokowi.
"Banyak politikus yang baik-baik. Tapi juga banyak sekali politikus yang sontoloyo. Saya ngomong apa adanya saja," sindir Jokowi.
Karena itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk menyaring mana yang benar mana dan tidak.
"Masyarakat sekarang saya lihat sudah semakin pintar, semakin matang dalam berpolitik sehingga jangan sampai kita ini dibawa, dipengaruhi oleh politikus-politikus yang hanya untuk kepentingan sesaat mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita," ucap Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(ray/ray) Next Article Tim Prabowo-Sandi Ungkap Penyebab Banyak Milenial Jomblo
Presiden menegaskan, dana tersebut untuk rakyat, untuk memperbaiki jalan di kampung, memperbaiki selokan yang ada di kampung-kampung.
"Inikan semuanya komitmen pemerintah untuk masyarakat, untuk rakyat bukan untuk siapa-siapa," kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada penyerahan 5.000 sertifikat hak atas tanah kepada masyarakat, di Lapangan Bola Ahmad Yani, Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan, Selasa (23/10/2018) sore.
"Oleh sebab itu, bukan hanya di desa saja yang perlu Dana Desa, tapi kelurahan juga diperlukan untuk memperbaiki selokan, untuk memperbaiki jalan di kampung-kampung," kata Jokowi.
Presiden mengingatkan, masalah Dana Kelurahan itu agar jangan dihubung-hubungkan dengan politik. "Sedikit-dikit dihubungkan dengan politik, enggak rampung-rampung kita ini," ujarnya.
![]() |
Kepala Negara meminta maaf jika segala hal masih dihubungkan dengan politik. Padahal, kehidupan ini tidak hanya politik saja, ada sosial, ada ekonomi, ada budaya, semuanya ada.
"Kenapa setiap hal tadi dihubungkan dengan politik? Itulah kepandaian para politikus mempengaruhi masyarakat, hati-hati saya titip ini hati-hati, hati-hati, hati-hati," tutur Presiden Jokowi.
"Banyak politikus yang baik-baik. Tapi juga banyak sekali politikus yang sontoloyo. Saya ngomong apa adanya saja," sindir Jokowi.
Karena itu, Presiden Jokowi mengajak masyarakat untuk menyaring mana yang benar mana dan tidak.
"Masyarakat sekarang saya lihat sudah semakin pintar, semakin matang dalam berpolitik sehingga jangan sampai kita ini dibawa, dipengaruhi oleh politikus-politikus yang hanya untuk kepentingan sesaat mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan kita," ucap Presiden Jokowi.
Tampak hadir dalam kesempatan itu antara lain Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Jalil, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
(ray/ray) Next Article Tim Prabowo-Sandi Ungkap Penyebab Banyak Milenial Jomblo
Most Popular