4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK
4 Tahun Jokowi-JK, Apa Kabar Tol Laut? Ini Kata Menhub
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
22 October 2018 17:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) memasuki usia ke-4 pada 20 Oktober 2018. Salah satu program prestisius Jokowi-JK adalah Tol Laut.
Tujuan program itu adalah untuk memperbaiki proses pengangkutan logistik sekaligus menekan ongkos logistik di Tanah Air. Lalu, apa kabar program Tol Laut?
Ditemui di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan Kemenhub akan menambah trayek Tol Laut di kawasan timur Indonesia. Salah satu langkah, yaitu dengan menambah jumlah kapal.
"Kemarin kan saya ke Jatim (Jawa Timur). Ada lagi kapal sebanyak 16 kapal, akan menggantikan kapal-kapal yang ada. 16 kapal ini baru, di antaranya untuk menggantikan, ada juga untuk keperluan nambah trayek," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, saat ini sebanyak 15 trayek Tol Laut yang telah beroperasi antara lain Trayek T-1 rute Teluk Bayur - P. Nias (Gn. Sitoli) - Mentawai (Sikakap) - P. Enggano - Bengkulu PP, Trayek T-6 rute Tanjung Perak - Tidore - Morotai - PP, dan T-15 rute Tanjung Perak - Kisar (Wonreli) - Namrole PP.
"Kira-kira akan tambah 3-5 trayek, tapi dari yang sudah ada mungkin juga kami adakan perubahan-perubahan. Sekarang kan ada 15, akan jadi sekitar 20 trayek nanti," kata Menhub.
Sejalan dengan itu, Budi Karya menegaskan pada tahun depan Kemenhub tidak ingin sebatas fokus pada penambahan trayek. Lebih dari itu, Kemenhub juga ingin ada suatu kualitas yang meningkat.
"Katakanlah menggunakan instrumen kerja sama dengan swasta di wilayah timur dan juga mendedikasikan barang tertentu seperti semen, beras, gula, sehingga komoditas yang memang kita harapkan terjadi penurunan harga itu makin jelas dan matang," ujar Menhub.
Di sisi lain, saat ditanya perincian trayek yang akan ditambahkan, Budi Karya masih belum membeberkan. Hanya saja, dia menegaskan tahun depan subsidi untuk tol laut tetap akan dianggarkan.
"Belum final, namun kebanyakan Indonesia bagian timur. Subsidi tol laut tetap ada. Kira-kira Rp 800 miliar," pungkasnya
(miq/miq) Next Article JK Sebut Kebijakan Jokowi Ini Tak Patut Dilanjutkan
Tujuan program itu adalah untuk memperbaiki proses pengangkutan logistik sekaligus menekan ongkos logistik di Tanah Air. Lalu, apa kabar program Tol Laut?
Ditemui di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan Kemenhub akan menambah trayek Tol Laut di kawasan timur Indonesia. Salah satu langkah, yaitu dengan menambah jumlah kapal.
Sebagaimana diketahui, saat ini sebanyak 15 trayek Tol Laut yang telah beroperasi antara lain Trayek T-1 rute Teluk Bayur - P. Nias (Gn. Sitoli) - Mentawai (Sikakap) - P. Enggano - Bengkulu PP, Trayek T-6 rute Tanjung Perak - Tidore - Morotai - PP, dan T-15 rute Tanjung Perak - Kisar (Wonreli) - Namrole PP.
"Kira-kira akan tambah 3-5 trayek, tapi dari yang sudah ada mungkin juga kami adakan perubahan-perubahan. Sekarang kan ada 15, akan jadi sekitar 20 trayek nanti," kata Menhub.
Sejalan dengan itu, Budi Karya menegaskan pada tahun depan Kemenhub tidak ingin sebatas fokus pada penambahan trayek. Lebih dari itu, Kemenhub juga ingin ada suatu kualitas yang meningkat.
"Katakanlah menggunakan instrumen kerja sama dengan swasta di wilayah timur dan juga mendedikasikan barang tertentu seperti semen, beras, gula, sehingga komoditas yang memang kita harapkan terjadi penurunan harga itu makin jelas dan matang," ujar Menhub.
Di sisi lain, saat ditanya perincian trayek yang akan ditambahkan, Budi Karya masih belum membeberkan. Hanya saja, dia menegaskan tahun depan subsidi untuk tol laut tetap akan dianggarkan.
"Belum final, namun kebanyakan Indonesia bagian timur. Subsidi tol laut tetap ada. Kira-kira Rp 800 miliar," pungkasnya
(miq/miq) Next Article JK Sebut Kebijakan Jokowi Ini Tak Patut Dilanjutkan
Most Popular