
Terungkap! Karyawan China Rasis dan Diskriminatif di Kenya
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
17 October 2018 20:28

NAIROBI, CNBC Indonesia - Pemerintah China gencar berinvestasi di Benua Afrika. Salah satu negara tujuan adalah Kenya. Di sana, banyak perusahaan China berinvestasi dalam proyek infrastruktur dan pertanian.
Namun, temuan New York Times (NYT) yang dirilis Senin (15/10/2018), menunjukkan sebuah fakta mencengangkan. Menurut NYT, investasi China di Kenya justru melahirkan efek samping buruk berupa rasisme dan diskriminasi terhadap penduduk dan tenaga kerja setempat.
Artikel itu menceritakan pengalaman dari orang-orang Kenya yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan. Populasi orang China di Kenya diperkirakan sekitar 40.000. Banyak diantaranya bekerja untuk satu dari ratusan perusahaan China yang berada di negara tersebut.
"Episode yang melibatkan perilaku diskriminatif oleh tenaga kerja China yang berkembang di kawasan itu telah mengganggu banyak warga Kenya, terutama pada saat pemerintah mereka mencari hubungan yang lebih dekat dengan China," tulis NYT seperti dilansir CNBC International hari ini.
Menurut NYT, di Nairobi alias ibu kota Kenya, para pekerja berusia 20-30 tahun saling bertukar cerita ihwal rasisme atau diskriminasi yang mereka saksikan.
"Salah satu pekerja mengaku melihat seorang manajer China menampar rekannya di Kenya, yang juga seorang wanita, karena kesalahan kecil. Pekerja Kenya lainnya menjelaskan bagaimana kamar mandi kantor mereka dipisahkan oleh ras: satu untuk karyawan China, yang lain untuk karyawan Kenya," tulis NYT.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China belum bersedia menanggapi artikel NYT ketika dihubungi oleh CNBC.
(miq/miq) Next Article Kisah Kenya yang Masuk 'Jebakan Utang China', Kok Bisa?
Namun, temuan New York Times (NYT) yang dirilis Senin (15/10/2018), menunjukkan sebuah fakta mencengangkan. Menurut NYT, investasi China di Kenya justru melahirkan efek samping buruk berupa rasisme dan diskriminasi terhadap penduduk dan tenaga kerja setempat.
Artikel itu menceritakan pengalaman dari orang-orang Kenya yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan. Populasi orang China di Kenya diperkirakan sekitar 40.000. Banyak diantaranya bekerja untuk satu dari ratusan perusahaan China yang berada di negara tersebut.
Menurut NYT, di Nairobi alias ibu kota Kenya, para pekerja berusia 20-30 tahun saling bertukar cerita ihwal rasisme atau diskriminasi yang mereka saksikan.
"Salah satu pekerja mengaku melihat seorang manajer China menampar rekannya di Kenya, yang juga seorang wanita, karena kesalahan kecil. Pekerja Kenya lainnya menjelaskan bagaimana kamar mandi kantor mereka dipisahkan oleh ras: satu untuk karyawan China, yang lain untuk karyawan Kenya," tulis NYT.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China belum bersedia menanggapi artikel NYT ketika dihubungi oleh CNBC.
(miq/miq) Next Article Kisah Kenya yang Masuk 'Jebakan Utang China', Kok Bisa?
Most Popular