Rupiah Selamat Karena Pasar Tutup Jam Empat
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 October 2018 16:53

Jelang penutupan pasar spot valas Indonesia, dolar AS memang mengalami tekanan. Pada pukul 16:15 WIB, Dollar Index (yang mencerminkan posisi greenback secara relatif terhadap enam mata uang utama dunia) melemah 0,02%.
Rupiah beruntung karena setelah pasar spot valas Indonesia tutup pada pukul 16:00 WIB, dolar AS kembali menguat. Ternyata koreksi yang terjadi sebelumnya hanya temporer, koreksi karena ambil untung sesaat. Pada pukul 16:25 WIB, Dollar Index kembali menguat 0,04%.
Memang pada dasarnya sentimen positif masih memayungi dolar AS sehingga khittah mata uang ini adalah menguat. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS masih naik sehingga menjadi sentimen bullish bagi greenback.
Berikut perkembangan yield obligasi pemerintah AS di mana terjadi kenaikan di semua tenor:
Yield di pasar sekunder akan menjadi rujukan penentuan kupon di lelang berikutnya. Ada beberapa lelang obligasi pemerintah AS, paling dekat adalah tengah malam ini waktu Indonesia yaitu untuk tenor 4 dan 8 pekan. Target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 65 miliar.
Kemudian pada 18 Oktober ada lelang obligasi jangka panjang tenor 30 tahun dengan target US$ 5 miliar. Setelah itu pada 22 Oktober dilelang obligasi tenor 13 dan 26 pekan, lalu 24 Oktober ada lelang tenor 2 tahun, dan 24 Oktober lelang untuk tenor 2 dan 5 tahun. Terakhir, pada 25 Oktober adalah pelaksanaan lelang obligasi tenor 7 tahun.
Investor mengangkat yield setinggi mungkin agar mendapatkan kupon yang atraktif dan harga murah dalam lelang-lelang ini. Dengan iming-iming potensi peningkatan kupon, lelang obligasi berpotensi semarak.
Agar bisa berpartisipasi dalam lelang, investor tentu membutuhkan dolar AS agar bisa membeli obligasi. Ini membuat permintaan greenback bertambah sehingga nilainya semakin mahal alias menguat.
Namun dolar AS yang kembali perkasa terjadi saat pasar spot valas Indonesia sudah tutup. Rupiah boleh menghembuskan nafas lega karena tidak lagi merasakan keganasan greenback.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Rupiah beruntung karena setelah pasar spot valas Indonesia tutup pada pukul 16:00 WIB, dolar AS kembali menguat. Ternyata koreksi yang terjadi sebelumnya hanya temporer, koreksi karena ambil untung sesaat. Pada pukul 16:25 WIB, Dollar Index kembali menguat 0,04%.
Memang pada dasarnya sentimen positif masih memayungi dolar AS sehingga khittah mata uang ini adalah menguat. Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS masih naik sehingga menjadi sentimen bullish bagi greenback.
Yield di pasar sekunder akan menjadi rujukan penentuan kupon di lelang berikutnya. Ada beberapa lelang obligasi pemerintah AS, paling dekat adalah tengah malam ini waktu Indonesia yaitu untuk tenor 4 dan 8 pekan. Target indikatif dalam lelang ini adalah US$ 65 miliar.
Kemudian pada 18 Oktober ada lelang obligasi jangka panjang tenor 30 tahun dengan target US$ 5 miliar. Setelah itu pada 22 Oktober dilelang obligasi tenor 13 dan 26 pekan, lalu 24 Oktober ada lelang tenor 2 tahun, dan 24 Oktober lelang untuk tenor 2 dan 5 tahun. Terakhir, pada 25 Oktober adalah pelaksanaan lelang obligasi tenor 7 tahun.
Investor mengangkat yield setinggi mungkin agar mendapatkan kupon yang atraktif dan harga murah dalam lelang-lelang ini. Dengan iming-iming potensi peningkatan kupon, lelang obligasi berpotensi semarak.
Agar bisa berpartisipasi dalam lelang, investor tentu membutuhkan dolar AS agar bisa membeli obligasi. Ini membuat permintaan greenback bertambah sehingga nilainya semakin mahal alias menguat.
Namun dolar AS yang kembali perkasa terjadi saat pasar spot valas Indonesia sudah tutup. Rupiah boleh menghembuskan nafas lega karena tidak lagi merasakan keganasan greenback.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular