Kekhawatiran Negara Anggota G-20 Mulai Jadi Kenyataan
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
12 October 2018 17:19

Nusa Dua, CNBC Indonesia - Pertemuan antara Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota G-20 telah berakhir hari ini, Jumat (12/10/2018) di Bali, Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh negara anggota G-20 sepakat bahwa sejumlah kekhawatiran dari downside risk atas dinamika ketidakpastian ekonomi global sejak awal tahun mulai terasa.
"Beberapa downside risk yang dibahas sejak awal tahun ini mulai terwujud," ungkap Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne di kawasan Nusa Dua.
Dujovne mengatakan, kondisi ini tak lepas dari normalisasi kebijakan moneter yang dieksekusi oleh sejumlah negara maju, yang menyebabkan likuiditas di pasar keuangan global mengetat.
"Ini menyebabkan sejumlah negara-negara berkembang mengalami volatilitas," jelasnya.
Belum lagi, ditambah dengan ketegangan perang dagang. Anggota G-20 sepakat, sistem perdagangan global menjadi mesin utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami perlu menyelesaikan ketegangan yang bisa berdampak negatif terhadap sentimen pasar yang meningkatkan volatilitas pasar keuangan," tegasnya.
"Kerjasama di antara anggota G20 adalah kunci untuk mempertahankan stabilitas keuangan global," tegas Dujovne.
Terlepas dari hal itu, Anggota G20 masih sepakat bahwa prospek perekonomian ke depan masih cukup positif, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tetap stabil.
(dru) Next Article Luhut: Jangan Nyinyir, Mobil di Bali Itu Sewa Semua!
Dalam pertemuan tersebut, seluruh negara anggota G-20 sepakat bahwa sejumlah kekhawatiran dari downside risk atas dinamika ketidakpastian ekonomi global sejak awal tahun mulai terasa.
"Beberapa downside risk yang dibahas sejak awal tahun ini mulai terwujud," ungkap Menteri Keuangan Argentina Nicolas Dujovne di kawasan Nusa Dua.
"Ini menyebabkan sejumlah negara-negara berkembang mengalami volatilitas," jelasnya.
Belum lagi, ditambah dengan ketegangan perang dagang. Anggota G-20 sepakat, sistem perdagangan global menjadi mesin utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Kami perlu menyelesaikan ketegangan yang bisa berdampak negatif terhadap sentimen pasar yang meningkatkan volatilitas pasar keuangan," tegasnya.
"Kerjasama di antara anggota G20 adalah kunci untuk mempertahankan stabilitas keuangan global," tegas Dujovne.
Terlepas dari hal itu, Anggota G20 masih sepakat bahwa prospek perekonomian ke depan masih cukup positif, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global tetap stabil.
(dru) Next Article Luhut: Jangan Nyinyir, Mobil di Bali Itu Sewa Semua!
Most Popular