
Investasi Rp 52 T, Vietnam Mulai Proyek Mobil Nasional
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
01 October 2018 19:48

HAIPHONG, CNBC Indonesia - Pada saat perusahaan-perusahaan mobil di negara maju menghadapi tekanan karena perkembangan perusahaan teknologi yang memiliki banyak uang. Vietnam justru berani berjudi membangun proyek mobil nasional.
Vietnam tampaknya mencoba mendapatkan tiket untuk menjadi negara maju, sama seperti Jepang dan Korea Selatan.
Salah satu perusahaan lokalĀ yang berani memulai perjudian tersebut adalah VinFast, unit dari konglomerat terbesar Vietnam Vingroup JSC VIC.HM. Perusahaan ini ditetapkan menjadi produsen mobil domestik pertama dan produksi sepenuhnya di Vietnam. Direncanakan model produksi pertamanya akan diluncurkan ke jalanan pada Agustus mendatang.
"Di mana lagi di dunia. Di mana Anda dapat melakukan dengan kecepatan seperti ini?," kata Shaun Calvert, wakil presiden bidang manufaktur di VinFast Trading and Production LLC.
Calvert memparkan rencana-rencana baru perusahaan itu. Dimana lokasi pabrik berada pada kompleks pulau yang luas di kota pelabuhan
Haiphong, Vietnam utara. Di mana kedua model mobil akan dibangun.
VinFast akan memiliki kapasitas produksi 250.000 mobil setiap tahun dalam lima tahun ke depan atau lebih. Ini setara dengan 92% dari semua mobil yang dijual di Vietnam tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Vietnam Automobile Manufacturers' Association (VAMA).
Vingroup mengatakan sudah mulai menciptakan VinFast sedikit demi sedikit dari setahun yang lalu dan telah mengalokasikan sekitar US$3,5 miliar (Rp 52 triliun) untuk proyek tersebut.
"Kami mendorong ekspansi cepat di pasar mobil domestik sehingga kami benar-benar fokus untuk menang di sini terlebih dahulu," kata CEO Jim Deluca menjelang Paris Motor Show pekan ini, di mana VinFast akan mengungkapkan pasar ekspor pertamanya.
"Kami ingin memperluas baik di dalam ASEAN maupun di luar."
Kebanyakan mobil yang dijual di Vietnam adalah merek asing dan dirakit di negara itu dari kit. Tetapi serangkaian perjanjian perdagangan
bebas telah mengurangi bea masuk dan membuka pasar. Pajak impor 30% untuk mobil dari negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) lainnya, telah dibatalkan tahun ini.
SKUTER ELEKTRIK
Vingroup induk perusahaan VinFast, sudah mendominasi pasar properti di Vietnam yang dikenal dengan nama Vinhomes. Mereka juga telah memasuki pasar alat kesehatan dengan Vinmec, menjalankan rantai supermarket yang disebut Vinmart, dan sektor pariwisata di resor Vinpearl.
"Mungkin ada 4 juta pelanggan hari ini yang terkait satu atau lain dengan Vingroup sehingga ini adalah merek besar, merek aspiratif, dan
pelanggan tersebut siap untuk produk VinFast domestik," kata Deluca.
Vietnam adalah negara yang identik dengan kepadatan sepeda motor di Hanoi dan Ho Chi Minh City. Mengambil peluang, VinFast juga akan
memproduksi 250.000 skuter listrik per tahun di samping 250.000 mobil, dalam target produksi ambisius yang akhirnya akan meningkat menjadi 1 juta unit setiap tahunnya.
VinFast juga telah memulai pengembangan kendaraan listrik baterai dengan EDAG Engineering Jerman, yang akan diperkenalkan di masa
depan, tambah Deluca.
"Kami merasa portofolio mobil itu adalah yang terbaik untuk memulai dengan mesin pembakaran internal dan kemudian segera setelah itu
meluncurkan baterai kendaraan listrik," kata Deluca. "Dari perspektif infrastruktur, jauh lebih mudah untuk mengisi daya skuter daripada
mobil."
Kecepatan VinFast kemungkinan didasari oleh ketergantungan pada bagian-bagian off-the-shelf.
Dua model pertama VinFast, SUV dan sedan kecil, sedang dibangun di atas kerangka dari BMW. Komponen telah direkayasa oleh perusahaan
Magna International Magna Steyr, sementara pekerjaan desain telah dilakukan oleh rumah desain Italia Pininfarina.
"Ini memberi kami kemampuan untuk bergerak sangat, sangat cepat dan meluncurkan dengan kendaraan yang 100 persen milik kami dan sepertinya tidak ada kendaraan lain yang ada di jalan hari ini," kata Deluca.
"KEBANGGAAN NASIONAL"
Perusahaan juga telah mengimpor tenaga ahli asing. Setidaknya lima dari pimpinan tim VinFast, termasuk Deluca dan Calvert yang merupakan mantan karyawan General Motors Co (GM).
Pada Juni, raksasa otomotif Amerika Serikat (AS) setuju untuk mengalihkan kepemilikan penuh pabriknya di Hanoi kepada VinFast agar perusahaan Vietnam memproduksi mobil-mobil kecil di bawah lisensi global GM mulai dari 2019.
Tapi, meskipun pengalaman institusional yang telah diperoleh oleh VinFast. Bergabung dengan industri otomotif yang sangat kompetitif merupakan risiko yang signifikan.
Sebelumnya, perusahaan perakitan mobil lokal telah mencoba dan gagal di Vietnam. Mereka menjual model buatan sendiri kepada massa. Secara regional, perusahaan seperti Proton Malaysia atau Holden Australia telah berjuang untuk mendapatkan daya tarik di luar negara asal
mereka.
"Pertanyaan kuncinya adalah mengapa dunia membutuhkan merek mobil lain di era ketika perangkat keras adalah komoditisasi," kata Bill Russo, kepala konsultan Automobility Ltd yang berbasis di Shanghai dan mantan eksekutif Chrysler.
"Fakta bahwa mereka telah mengalihdayakan desain dan manufaktur dan bergantung pada R&D luar negeri. Memberitahu Saya bahwa mereka mengikuti jalur tradisional yang mungkin tidak kompetitif di era layanan mobilitas digital."
Bui Ngoc Huyen, ketua Vinaxuki, sudah mencoba mendirikan pabrik mobil domestik tetapi berhenti berproduksi pada tahun 2012. Bahkan sebelum mobil pertamanya secara resmi diluncurkan.
Ia mengatakan uang banyak yang dimiliki Vingroup akan membantu, tetapi memperingatkan bahwa membangun merek akan memakan waktu.
Ia mengatakan uang banyak yang dimiliki Vingroup akan membantu, tetapi memperingatkan bahwa membangun merek akan memakan waktu.
"Anda harus beralih dari memproduksi mobil kecil dan murah menjadi mobil mewah," katanya. "Ini akan memakan waktu beberapa tahun bagi produsen mobil baru untuk menyempurnakan produknya dan memenangkan kepercayaan konsumen. Ini akan memakan waktu antara 10 dan 20 tahun."
Deluca mengatakan model awal VinFast akan "sangat terjangkau" untuk memikat pembeli lokal, tetapi Ia menolak memberikan rincian harga.
Namun di Vietnam, di mana ratusan ribu orang yang cinta negaranya, turun ke jalan untuk merayakan keberhasilan, VinFast memiliki keunggulan kompetitif tambahan.
"Kami pikir kebanggaan nasional adalah keuntungan luar biasa bagi VinFast," kata Deluca. "Apa yang kami lakukan di sini adalah sesuatu
yang istimewa untuk pria dan wanita Vietnam".
(hps) Next Article Top! Dua Jempol Buat Vietnam, Lagi Bikin Mobil Tanpa Sopir
Most Popular