
Jonan dan DPR Sepakati Asumsi Dasar Makro Sektor ESDM
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
18 September 2018 08:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi VII DPR dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyepakati asumsi dasar makro sektor ESDM dalam RAPBN 2019.
Rincian asumsi dasar makro tersebut, sebagai berikut:
1. Harga minyak mentah Indonesia (ICP): US$ 70
2. Lifting migas: 2,02 juta BOEPD, dengan rincian:
-Lifting minyak: 775 ribu barel per hari (BOPD)
-Lifting gas: 1,25 juta BOEPD
3. Cost recovery: US$ 8-10 miliar
4. Volume BBM dan LPG bersubsidi: 15,11 juta KL, dengan rincian:
-minyak tanah: 0,61 juta kl
-minyak Solar: 14,50 jt kl
-LPG 3 kg: 6.987 juta mt
5. Subsidi tetap Solar: Rp 2000 per liter
6. Subsidi listrik: Rp 57,67 triliun, dengan rincian:
-Subsidi tarif Rp 56,46 triliun
-Subsidi pasang baru 450 vA: Rp 1,21 triliun
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan penetapan asumsi dasar makro itu bisa diterima dengan baik oleh kementeriannya.
"Kami terima dengan baik dan kami anjurkan sekiranya pimpinan berkenan untuk dapat melanjutkannya ke Badan Anggaran," tutur Jonan dalam rapat kerja bersama Komisi VII, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (17/9).
Terkait asumsi lifting minyak, yang disepakati kali ini mengalami kenaikan dari yang sebelumnya diasumsikan dalam pembacaan RAPBN 2019 oleh Presiden Joko Widodo, yakni dari 750 ribu barel per hari kini menjadi 775 ribu barel per hari.
Lifting 775 ribu barel per hari untuk 2019 sama dengan proyeksi lifting minyak di tahun ini. Namun, mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi lifting minyak tahun lalu yang mencapai 804 ribu barel per hari.
Adapun, sampai semester I-2018, realisasi lifting minyak Indonesia sebesar 771 ribu barel per hari.
Sedangkan, untuk lifting gas, tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan asumsi RAPBN 2019 yang dibacakan sebelumnya. Di 2019 lifting gas diproyeksikan sebesar 1,25 juta BOEPD.
Sampai akhir tahun, lifting gas Indonesia diproyeksikan sebesar 1,11 juta BOEPD, sedangkan realisasi di semester I-2018 sudah sebesar 1,15 juta BOEPD. Adapun, realisasi di 2017 sebesar 1,14 juta BOEPD.
(ray/ray) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG
Rincian asumsi dasar makro tersebut, sebagai berikut:
1. Harga minyak mentah Indonesia (ICP): US$ 70
-Lifting minyak: 775 ribu barel per hari (BOPD)
-Lifting gas: 1,25 juta BOEPD
3. Cost recovery: US$ 8-10 miliar
4. Volume BBM dan LPG bersubsidi: 15,11 juta KL, dengan rincian:
-minyak tanah: 0,61 juta kl
-minyak Solar: 14,50 jt kl
-LPG 3 kg: 6.987 juta mt
5. Subsidi tetap Solar: Rp 2000 per liter
6. Subsidi listrik: Rp 57,67 triliun, dengan rincian:
-Subsidi tarif Rp 56,46 triliun
-Subsidi pasang baru 450 vA: Rp 1,21 triliun
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan penetapan asumsi dasar makro itu bisa diterima dengan baik oleh kementeriannya.
"Kami terima dengan baik dan kami anjurkan sekiranya pimpinan berkenan untuk dapat melanjutkannya ke Badan Anggaran," tutur Jonan dalam rapat kerja bersama Komisi VII, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (17/9).
Terkait asumsi lifting minyak, yang disepakati kali ini mengalami kenaikan dari yang sebelumnya diasumsikan dalam pembacaan RAPBN 2019 oleh Presiden Joko Widodo, yakni dari 750 ribu barel per hari kini menjadi 775 ribu barel per hari.
Lifting 775 ribu barel per hari untuk 2019 sama dengan proyeksi lifting minyak di tahun ini. Namun, mengalami penurunan dibandingkan dengan realisasi lifting minyak tahun lalu yang mencapai 804 ribu barel per hari.
Adapun, sampai semester I-2018, realisasi lifting minyak Indonesia sebesar 771 ribu barel per hari.
Sedangkan, untuk lifting gas, tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan asumsi RAPBN 2019 yang dibacakan sebelumnya. Di 2019 lifting gas diproyeksikan sebesar 1,25 juta BOEPD.
Sampai akhir tahun, lifting gas Indonesia diproyeksikan sebesar 1,11 juta BOEPD, sedangkan realisasi di semester I-2018 sudah sebesar 1,15 juta BOEPD. Adapun, realisasi di 2017 sebesar 1,14 juta BOEPD.
(ray/ray) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG
Most Popular