
SKK Migas Ungkap Penyebab Bocornya Pipa Gas Chevron
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 September 2018 10:52

Jakarta, CNBC Indonesia- Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi menyebutkan, kebocoran pipa gas milik Chevron Pasific Indonesia di Bengkalis, Riau disebabkan oleh adanya perbaikan jembatan.
"Pipa itu kena mobil beko yang bukan milik hulu migas. Sedang ada perbaikan di sekitar jembatan lalu kena pipa gas Chevron itu, jadi terbakar," terang Amien kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Lebih lanjut, ia mengatakan, investigasi terkait kebocoran ini masih terus dilakukan. Namun, menurutnya, dengan mengingat adanya perkembangan dan pertumbuhan di wilayah sekitar, hal-hal seperti ini memang tidak bisa dipungkiri akan terjadi.
"Itu area blok migas, sudah jadi jalan umum, muncul rumah-rumah penduduk, dan segala fasilitas penunjangnya. Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana memitigasi risikonya," ujar Amien.
Kendati demikian, Amien mengklaim tidak terdapat masalah atau dampak fatal akibat kebocoran pipa gas ini. Perbaikan telah dilakukan, dan pipa sudah bisa mengalirkan gas lagi.
Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Senior VP Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar.
"Dampak kejadian ini terhadap produksi gas tidak signifikan," kata Yanto kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (17/9/2018).
Sebelumnya, kobaran api terlihat dari pipa gas milik Chevron Pasific Indonesia yang berada di pinggir jalan lintas Duri-Pekanbaru Desa Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kecamatan Bengkalis, Riau. Pipa ini mengalami kebocoran pada Minggu (16/9/2018) malam.
Perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) itu mengklaim masih belum mengetahui penyebab kebocoran pipa gas mereka di Bengkalis, Riau. Sampai saat ini penyelidikan masih terus dilakukan.
"Penyebab kejadian belum diketahui. Fokus kami saat ini adalah menangani kejadian di lapangan agar meminimalisasi dampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar," ujar Senior VP Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (17/9/2018).
Lebih lanjut, Yanto mengatakan, api dari kebocoran pipa gas tersebut sudah padam pada pukul 23.47, Minggu (16/9) malam.
(gus) Next Article Kenapa Chevron Masih Gantung Proyek Migas Laut Dalam RI?
"Pipa itu kena mobil beko yang bukan milik hulu migas. Sedang ada perbaikan di sekitar jembatan lalu kena pipa gas Chevron itu, jadi terbakar," terang Amien kepada media ketika dijumpai di Jakarta, Senin (17/9/2018).
"Itu area blok migas, sudah jadi jalan umum, muncul rumah-rumah penduduk, dan segala fasilitas penunjangnya. Sekarang yang harus dipikirkan adalah bagaimana memitigasi risikonya," ujar Amien.
Kendati demikian, Amien mengklaim tidak terdapat masalah atau dampak fatal akibat kebocoran pipa gas ini. Perbaikan telah dilakukan, dan pipa sudah bisa mengalirkan gas lagi.
Hal ini pun telah dikonfirmasi oleh Senior VP Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar.
"Dampak kejadian ini terhadap produksi gas tidak signifikan," kata Yanto kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (17/9/2018).
Sebelumnya, kobaran api terlihat dari pipa gas milik Chevron Pasific Indonesia yang berada di pinggir jalan lintas Duri-Pekanbaru Desa Balai Raja, Kecamatan Pinggir, Kecamatan Bengkalis, Riau. Pipa ini mengalami kebocoran pada Minggu (16/9/2018) malam.
Perusahaan migas asal Amerika Serikat (AS) itu mengklaim masih belum mengetahui penyebab kebocoran pipa gas mereka di Bengkalis, Riau. Sampai saat ini penyelidikan masih terus dilakukan.
"Penyebab kejadian belum diketahui. Fokus kami saat ini adalah menangani kejadian di lapangan agar meminimalisasi dampak terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar," ujar Senior VP Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Senin (17/9/2018).
Lebih lanjut, Yanto mengatakan, api dari kebocoran pipa gas tersebut sudah padam pada pukul 23.47, Minggu (16/9) malam.
(gus) Next Article Kenapa Chevron Masih Gantung Proyek Migas Laut Dalam RI?
Most Popular