Menteri Rini: RI Katanya Punya Rare Earth, Sekarang di Mana?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 September 2018 14:40
Menteri Rini sindir soal pengembangan rare earth PT Timah yang kini tak ada kabar.
Foto: BUMN Ekspedisi Trans Sumatera (CNBC Indonesia/Puspa Wanti)
Jakarta, CNBC Indonesia- Para direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor pertambangan kena semprot oleh Menteri Rini Soemarno siang ini, soal kurangnya optimalisasi nilai tambah di industri ini.

Salah satu perusahaan tambang yang kena sindiran adalah PT Timah. Tbk yang sebelumnya sempat sesumbar sedang mengembangkan mineral berupa tanah jarang atau rare earth.


Rare earth element (REE) sendiri ini merupakan mineral turunan yang berasal dari proses penambangan bijih timah. "Misalnya timah, produk akhirnya mana? Katanya punya rare earth, timah nih di mana? Padahal itu nilainya tinggi dan sangat dicari," kata Menteri BUMN Rini Soemarno di paparan kinerja ekspor tambang PT Inalum (Persero), Rabu (12/9/2018).

Direktur Utama PT Inalum (Persero), Budi Gunadi Sadikan, dalam konferensi pers perusahaan Juni lalu pernah menerangkan manfaat rare earth element di zaman serba digital ini. Menurutnya, rare earth banyak digunakan oleh perangkat elektronik tercanggih seperti telepon genggam pintar (smartphone).



Dengan menggunakan tanah jarang ini, lanjutnya, konsumen bisa menikmati teknologi dengan daya setara perangkat besar dalam perangkat mini.

PT Timah Tbk sendiri di periode 2016 juga sempat sesumbar tentang rencana pembangunan smelter mineral ini di Bangka dan ditargetkan rampung pada 2018. Namun, belum ada kelanjutannya saat ini.
(wed) Next Article Indometal London Jadi Anak Usaha Inalum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular