Luhut Ungkap Rare Earth RI Jadi Rebutan Banyak Negara

Hidayat Arif Subakti, CNBC Indonesia
23 June 2020 17:17
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/Luhut.Pandjaitan)
Foto: Menko Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan (Instagram/Luhut.Pandjaitan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan kembali bicara soal potensi besar rare earth atau unsur tanah jarang yang dimiliki Indonesia. Hal itu disampaikan Luhut saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk "Peran Aktif Pemerintah Daerah dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia" Selasa (23/6/2020). 



Mulanya, Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Djohan berbicara soal timah. Menurut Erzaldi, pemerintah provinsi sedang mengupayakan hilirisasi barang tambang tersebut.

"Dan Insya Allah tahun ini hilirisasi itu sudah dapat kita jalankan namun tidak dengan dengan PT Timah yang kita sayangkan Pak," katanya.

Menurut Erzaldi, hilirisasi dilakukan atas hasil kerja sama antara perusahaan asal China Sinomach Heavy Equipment Group dengan BUMD PT Bumi Bangka Belitung Sejahtera (BBBS) dan PT Ration Bangka Abadi (RBA).


"Sehingga nanti ada produk hilirisasi dari timah yang akan keluar atau dibuat diproduksi dari kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.

Menanggapi paparan itu, Luhut mengatakan timah memiliki potensi yang besar. Salah satunya karena mengandung rare earth.

"Nah rare earth itu sekarang bisa diekstrak dari timah. Nah rare earth ini sekarang jadi incaran dunia," kata Luhut.

"Jadi saya kira pak gubernur daerah Anda ini kaya," lanjutnya.



Sebelumnya, Luhut mengungkap salah satu materi pertemuan dengan Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Senin (15/6/2020).

Salah satunya terkait rare earth. Ia merupakan 17 elemen yang tidak hanya berfungsi untuk pembuatan senjata semata, melainkan juga berbagai perangkat mulai dari smartphone atau ponsel pintar dan kamera berteknologi tinggi hingga televisi layar datar dan komputer.

"Kita dari tin (timah), kemarin saya bicara dengan Menhan (Prabowo), tin itu kita juga bisa ekstrak dari situ rare earth," kata Luhut dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Senin (22/6/2020).

Menurut dia, rare earth merupakan salah satu komponen penting untuk pembuatan senjata. Namun, harga logam itu ditentukan di Singapura.

"Kenapa harga rare earth mesti ditentukan di Singapura? Kenapa tidak di kita. Singapura udara saja dia impor, kita relakan itu," ujar Luhut.


(miq/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap, Luhut-Prabowo Bahas Rare Earth untuk Bikin Senjata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular