
Puja dan Puji Jokowi untuk Korsel, dari TKI hingga K-Pop
Arys Aditya, CNBC Indonesia
10 September 2018 14:13

Jakarta, CNBC Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut perusahaan garmen dan tekstil asal Korea Selatan telah mempekerjakan hingga 900 ribu pekerja asal Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea 2018 yang digelar di Hotel Lotte, Seoul, Senin (10/9/2018). Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal, terutama menyangkut kerja sama di bidang manufaktur dan industri.
Mengawali sambutannya, Jokowi mengatakan Indonesia dan Korsel merupakan "Sahabat Lama" di mana banyak perusahaan Korsel yang telah menjalankan bisnis selama puluhan tahun di Indonesia.
Perusahaan Korsel juga merupakan investor besar dalam sektor industri dasar seperti sektor baja dan kimia di Indonesia.
"Secara keseluruhan, Anda semua telah menjadikan Korea Selatan sebagai investor internasional ketiga terbesar di Indonesia," kata Jokowi dikutip dari siaran resmi.
Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Bisnis Korea-Indonesia Chosun Ilbo di Jakarta, Maret tahun lalu, Jokowi mencatat di era media sosial konsumen saat ini lebih memilih pengalaman, petualangan, menciptakan memori, serta berbagi.
Menurut Jokowi, hal itu berarti ekonomi juga akan bergeser ke arah pelayanan, seperti sektor finansial, real estate, pariwisata dan gaya hidup, serta industri kreatif.
"Oleh karena itu, tahun lalu saya mengundang Anda untuk mengambil langkah selanjutnya dengan berinvestasi di sektor pariwisata dan gaya hidup serta industri kreatif di Indonesia," kata Jokowi.
Sejak saat itu, Jokowi menuturkan sejumlah perusahaan hiburan dan media Korsel telah memasuki pasar Indonesia selama satu tahun terakhir dan telah meningkatkan investasinya secara signifikan.
Jokowi mencontohkan film nomor satu di Indonesia pada tahun lalu diproduksi oleh perusahaan film asal Korsel. Sejumlah kesepakatan pengembangan pariwisata dengan perusahaan Korsel juga disebut Jokowi sedang dalam pembahasan.
"Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih atas terpenuhinya undangan saya tersebut," ujarnya.
Dalam konferensi Chosun Ilbo tersebut Jokowi juga mencatat saat ini dunia sudah memasuki era revolusi industri 4.0. Jokowi percaya bahwa revolusi industri 4.0 tidak akan selamanya menjadi kekhususan bagi negara-negara kaya.
"Saya memperkirakan, banyak negara berkembang akan mengadopsi industri 4.0 dalam waktu singkat," katanya.
Menurut Jokowi, revolusi industri 4.0 selama 12 tahun ke depan tidak akan jauh berbeda dengan revolusi smart phone dalam 12 tahun terakhir.
Revolusi smart phone yang berawal di Amerika Serikat saat peluncuran iPhone sebelas tahun lalu, dengan cepat menyebar dari negara-negara kaya ke negara-negara berkembang.
"Bahkan, perusahaan Korea Selatan seperti Samsung dan LG punya peran penting dalam mengembangkan sektor tersebut ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Saya mengajak sektor bisnis Korea Selatan untuk melakukannya lagi, membawa perkembangan teknologi terbaru ke Indonesia, kali ini teknologi 4.0," kata Jokowi.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan salah satu program pemerintah "Making Indonesia 4.0" yang secara resmi telah diluncurkan pada 4 April 2018 lalu.
Melalui program ini, Jokowi mengatakan Indonesia akan bergerak cepat dalam merangkul teknologi revolusi industri 4.0.
Di penghujung sambutannya, Jokowi menyambut baik sejarah baru hubungan bilateral dua Korea. Sejak akhir tahun lalu hingga tahun ini, Jokowi menuturkan ia telah menyaksikan sejumlah terobosan dalam hubungan Korea Utara dan Korsel.
Saat Olimpiade Musim Dingin di Pyeong-Chang, atlet kedua negara berkompetisi sebagai satu kontingen di bawah satu bendera. Demikian juga ketika Asian Games 2018 digelar beberapa pekan lalu, di mana dua Korea melakukan defile di bawah satu bendera.
"Kami sangat senang dengan kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Korea Selatan dan Yang Terhormat Wakil Perdana Menteri Korea Utara di Jakarta saat upacara pembukaan. Dan kehadiran band K-Pop saat upacara penutupan merupakan catatan tersendiri," katanya.
Di tengah dunia yang sedang mengalami berbagai tantangan, Jokowi menuturkan kemitraan Indonesia dan Korea Selatan memberikan harapan yang nyata. Oleh karena itu, Jokowi mengajak Korsel untuk terus memaksimalkan tahapan kerja sama berikutnya.
"Gatchigab-sida. Ghamsahab-nida (Mari melangkah bersama. Terima Kasih)," ujar Jokowi.
(miq/miq) Next Article Negeri K-Pop Masuk Jurang Resesi, Ekonomi RI Kena Warning
Hal itu disampaikan dalam acara Forum Bisnis dan Investasi Indonesia-Korea 2018 yang digelar di Hotel Lotte, Seoul, Senin (10/9/2018). Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal, terutama menyangkut kerja sama di bidang manufaktur dan industri.
Mengawali sambutannya, Jokowi mengatakan Indonesia dan Korsel merupakan "Sahabat Lama" di mana banyak perusahaan Korsel yang telah menjalankan bisnis selama puluhan tahun di Indonesia.
"Secara keseluruhan, Anda semua telah menjadikan Korea Selatan sebagai investor internasional ketiga terbesar di Indonesia," kata Jokowi dikutip dari siaran resmi.
Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi Bisnis Korea-Indonesia Chosun Ilbo di Jakarta, Maret tahun lalu, Jokowi mencatat di era media sosial konsumen saat ini lebih memilih pengalaman, petualangan, menciptakan memori, serta berbagi.
Menurut Jokowi, hal itu berarti ekonomi juga akan bergeser ke arah pelayanan, seperti sektor finansial, real estate, pariwisata dan gaya hidup, serta industri kreatif.
"Oleh karena itu, tahun lalu saya mengundang Anda untuk mengambil langkah selanjutnya dengan berinvestasi di sektor pariwisata dan gaya hidup serta industri kreatif di Indonesia," kata Jokowi.
Sejak saat itu, Jokowi menuturkan sejumlah perusahaan hiburan dan media Korsel telah memasuki pasar Indonesia selama satu tahun terakhir dan telah meningkatkan investasinya secara signifikan.
Jokowi mencontohkan film nomor satu di Indonesia pada tahun lalu diproduksi oleh perusahaan film asal Korsel. Sejumlah kesepakatan pengembangan pariwisata dengan perusahaan Korsel juga disebut Jokowi sedang dalam pembahasan.
"Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih atas terpenuhinya undangan saya tersebut," ujarnya.
"Saya memperkirakan, banyak negara berkembang akan mengadopsi industri 4.0 dalam waktu singkat," katanya.
Menurut Jokowi, revolusi industri 4.0 selama 12 tahun ke depan tidak akan jauh berbeda dengan revolusi smart phone dalam 12 tahun terakhir.
Revolusi smart phone yang berawal di Amerika Serikat saat peluncuran iPhone sebelas tahun lalu, dengan cepat menyebar dari negara-negara kaya ke negara-negara berkembang.
"Bahkan, perusahaan Korea Selatan seperti Samsung dan LG punya peran penting dalam mengembangkan sektor tersebut ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Saya mengajak sektor bisnis Korea Selatan untuk melakukannya lagi, membawa perkembangan teknologi terbaru ke Indonesia, kali ini teknologi 4.0," kata Jokowi.
Pada kesempatan ini, Jokowi juga menyampaikan salah satu program pemerintah "Making Indonesia 4.0" yang secara resmi telah diluncurkan pada 4 April 2018 lalu.
Melalui program ini, Jokowi mengatakan Indonesia akan bergerak cepat dalam merangkul teknologi revolusi industri 4.0.
Di penghujung sambutannya, Jokowi menyambut baik sejarah baru hubungan bilateral dua Korea. Sejak akhir tahun lalu hingga tahun ini, Jokowi menuturkan ia telah menyaksikan sejumlah terobosan dalam hubungan Korea Utara dan Korsel.
Saat Olimpiade Musim Dingin di Pyeong-Chang, atlet kedua negara berkompetisi sebagai satu kontingen di bawah satu bendera. Demikian juga ketika Asian Games 2018 digelar beberapa pekan lalu, di mana dua Korea melakukan defile di bawah satu bendera.
"Kami sangat senang dengan kehadiran Yang Mulia Perdana Menteri Korea Selatan dan Yang Terhormat Wakil Perdana Menteri Korea Utara di Jakarta saat upacara pembukaan. Dan kehadiran band K-Pop saat upacara penutupan merupakan catatan tersendiri," katanya.
Di tengah dunia yang sedang mengalami berbagai tantangan, Jokowi menuturkan kemitraan Indonesia dan Korea Selatan memberikan harapan yang nyata. Oleh karena itu, Jokowi mengajak Korsel untuk terus memaksimalkan tahapan kerja sama berikutnya.
"Gatchigab-sida. Ghamsahab-nida (Mari melangkah bersama. Terima Kasih)," ujar Jokowi.
(miq/miq) Next Article Negeri K-Pop Masuk Jurang Resesi, Ekonomi RI Kena Warning
Most Popular