BRI, Mandiri, BNI, dan BTN Koordinasikan Kebutuhan Dolar BUMN

gita rossiana, CNBC Indonesia
06 September 2018 20:27
Koordinasi tersebut bertujuan agar kebutuhan valas di perusahaan pelat merah menjadi terkendali.
Foto: Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan bank milik negara (Himbara) yang terdiri dari BNI, BRI, Mandiri, dan BTN, akan mengkoordinasikan kebutuhan dolar AS yang ada di BUMN. Koordinasi tersebut bertujuan agar kebutuhan valas di perusahaan pelat merah menjadi terkendali.

Deputi Bidang Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Jasa Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menjelaskan, dari koordinasi yang dilakukan melalui Himbara, pihaknya bisa mengetahui total kebutuhan valas yang ada di perusahaan BUMN.

"Kami bisa mengetahui akhir tahun berapa kebutuhan dolar AS yang ada. Lalu, apakah kebutuhan itu urgen atau tidak perlu, jadi bisa dievaluasi semuanya. Jadi, kami bisa lihat kebutuhan dolar AS yang penting saja," ujar dia di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/9/2018).

Selain itu, menurut Gatot, koordinasi melalui Himbara juga diperlukan untuk mengetahui pendanaan dolar AS yang dibutuhkan untuk menaikkan ekspor.

"Kami identifikasi juga perusahaan yang punya kemampuan mengambil dana offshore, supaya tidak menganggu cadangan devisa," kata dia.

Melalui koordinasi pula bisa terlihat pendanaan dolar AS BUMN secara harian, mingguan ataupun bulanan.

"Jadi bisa lebih prudent dan juga menghilangkan persepsi kesannya seolah-olah karena Pertamina atau PLN, padahal mereka konservatif," ujar Gatot.
(miq/miq) Next Article Potret Wamen Tiko 'Blusukan' Cek Proyek Depo LRT Jabodebek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular