
Jokowi Buka Suara Soal Melemahnya Rupiah Terhadap Dolar AS
Arys Aditya & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
05 September 2018 08:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo hari ini buka suara soal melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Jokowi menegaskan melemahnya rupiah karena tekanan faktor eksternal yang bertubi-tubi.
"Tidak hanya RI, ini faktor eksternal yang bertubi-tubi: kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS-China, krisis Turki, Argentina. Saya kira, yang paling penting kita waspada dan hati-hati," katanya di Pelabuhan Tanjung Priok saat melepas ekspor 1 juta mobil Toyota, Rabu (5/9/2018).
Dia menuturkan dirinya selalu berkoordinasi dengan berbagai sektor industri, moneter dan fiskal terkait kondisi rupiah.
"Koordinasi yang kuat adalah kunci, jadi jalannya segaris. Kuncinya ada dua, investasi meningkat dan ekspor meningkat. Hanya itu kuncinya sehingga CAD [current account deficit/defisit transaksi berjalan] bisa selesai. Kalau ini selesai, maka ini akan selesai semuanya," ujar Presiden.
Jokowi menegaskan dirinya sudah memerintahkan agar melebarnya CAD bisa diselesaikan paling lambat dalam setahun, di antaranya dengan program B20 atau solar dengan 20% bauran minyak sawit sehingga dapat mengurangi impor US$ 5-6 miliar.
Lalu, kata dia, pemerintah juga menggenjot penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam berbagai proyek sehingga dapat mengurangi impor US$ 2-3 miliar.
(ray/ray) Next Article Hot News : Indonesia Mulai Tinggalkan Dolar
Jokowi menegaskan melemahnya rupiah karena tekanan faktor eksternal yang bertubi-tubi.
"Tidak hanya RI, ini faktor eksternal yang bertubi-tubi: kenaikan suku bunga AS, perang dagang AS-China, krisis Turki, Argentina. Saya kira, yang paling penting kita waspada dan hati-hati," katanya di Pelabuhan Tanjung Priok saat melepas ekspor 1 juta mobil Toyota, Rabu (5/9/2018).
Dia menuturkan dirinya selalu berkoordinasi dengan berbagai sektor industri, moneter dan fiskal terkait kondisi rupiah.
"Koordinasi yang kuat adalah kunci, jadi jalannya segaris. Kuncinya ada dua, investasi meningkat dan ekspor meningkat. Hanya itu kuncinya sehingga CAD [current account deficit/defisit transaksi berjalan] bisa selesai. Kalau ini selesai, maka ini akan selesai semuanya," ujar Presiden.
Jokowi menegaskan dirinya sudah memerintahkan agar melebarnya CAD bisa diselesaikan paling lambat dalam setahun, di antaranya dengan program B20 atau solar dengan 20% bauran minyak sawit sehingga dapat mengurangi impor US$ 5-6 miliar.
Lalu, kata dia, pemerintah juga menggenjot penggunaan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam berbagai proyek sehingga dapat mengurangi impor US$ 2-3 miliar.
(ray/ray) Next Article Hot News : Indonesia Mulai Tinggalkan Dolar
Most Popular