CNBC Indonesia
FOTO

Ini Pabrik Baterai Mobil Listrik Rp 146 T di Maluku Utara

CNBC Indonesia
31 August 2018 16:59
Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.

Menko Maritim Luhut Pandjaitan melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan kawasan industri terpadu PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) (dok. Kemenko Maritim)

Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.

Dengan nilai investasi US$ 10 milyar, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai hasilkan baterai litium yang digunakan untuk mobil listrik. (dok. Kemenko Maritim)

Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.

Ini meruapakan kawasan Industri terpadu yang akan mengolah sumber daya mineral dari mulut tambang menjadi produk akhir berupa Baterai Litium dan Besi Baja. (dok. Kemenko Maritim)

Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.

Menko Luhut berharap dengan adanya kawasan ini bisa memicu tumbuhnya industri-industri lain sehingga memberi nilai tambah.  (dok. Kemenko Maritim)

Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.

Pada kunjungan ini Menko Luhut sempat berdialog dengan para karyawan lokal disana. (dok. Kemenko Maritim)
Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.
Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.
Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.
Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.
Dengan nilai investasi US$ 10 milyar atau setara Rp 146 triliun, proyek ini mengerjakan pengolahan nikel sampai baterai litium untuk mobil listrik.