Baja RI Dapat Angin Segar di AS, Berapa Ekspor Selama Ini?
Raditya Hanung, CNBC Indonesia
30 August 2018 20:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perdagangan mengungkap bahwa Amerika Serikat (AS) mengecualikan RI dari tarif impor baja 25% dan aluminium 10%.
"Hari ini Kemendag akan publish keberhasilan RI keluar dari jerat tarif global AS untuk produk steel dan aluminium sebesar 25% dan 10%. Kalau itu hasil upaya kita yang dimaterialisasikan dalam kunjungan kerja Mendag ke Washington bulan lalu," kata Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Pradnyawati, Kamis (30/8/2018).
Dia menuturkan ada dua Kode HS dari produk RI yang mendapat pengecualian tarif Trump itu. Pengecualian diberikan kepada setiap perusahaan atau produsen RI yang mampu memenuhi persyaratan AS.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi RI di tengah gencarnya upaya menggalakkan ekspor, dalam rangka menekan defisit neraca perdagangan yang semakin melebar. Lantas, seberapa besar sebenarnya ekspor aluminium dan baja RI ke AS?
Berdasarkan data yang dikompilasi oleh UN Comtrade Database, ekspor aluminium dan produknya (kode HS 76) RI ke Negeri Paman Sam mencapai US$218,83 juta (sekitar Rp3,17 triliun) pada tahun 2017. Jumlah itu naik 76,97% dari capaian tahun sebelumnya yang sebesar US$123,65 juta (Rp1,79 triliun).
Sementara itu, untuk ekspor barang-barang dari besi dan baja (kode HS 73) ke AS adalah sebesar US$104,77 juta (Rp1,52 triliun) di tahun 2017. Berbeda dengan ekspor aluminium, ekspor barang-barang dari besi/baja pada tahun lalu justru berkurang 32,03% dari capaian tahun 2016 sebesar US$154,14 juta (Rp2,23 triliun).
Kemudian, jenis barang dari besi/baja dan aluminium apa saja yang banyak Indonesia kirim ke negeri adidaya? Di dalam kategori barang dari besi/baja, RI mengandalkan ekspor struktur dan bagian struktur (misalnya jembatan, menara, tiang kisi-kisi, rangka atap) dari besi/baja, dengan nilai ekspor mencapai US$43,02 juta (Rp623,79 miliar).
Dengan nilai sebesar itu, ekspor komoditas berkode HS 7308 itu menyumbang 40% lebih dari produk besi/baja yang diekspor RI ke AS pada tahun 2017. Namun, akibat ekspor produk unggulan besi/baja ini turun sebesar 49,86% secara tahunan (year-on-year/YoY), maka total ekspor barang dari besi/baja pun amblas.
Sementara itu, untuk kategori aluminium, andalan utama RI adalah pelat, lembaran, dan strip aluminium dengan ketebalan melebihi 0,2 mm, dengan nilai ekspor mencapai US$160,14 juta (Rp2,32 triliun). Produk aluminium berkode HS 7609 ini sangat dominan sebagai andalan ekspor RI ke AS, dengan mendominasi pangsa ekspor aluminium ke AS sebesar 73,18% pada tahun lalu.
Ekspor produk aluminium unggulan RI ini juga tercatat menguat sebesar 100,3% YoY pada tahun 2017. Alhasil, penguatan ini menjadi "bahan bakar" bagi melambungnya total ekspor aluminium Indonesia ke AS.
Mengingat jumlahnya yang amat besar, produk aluminium kode HS 7609 dan produk dari besi/baja bekode HS 7308 tersebut perlu terus dikawal pemerintah. Jika akhirnya kedua jenis produk ini bisa terbebas dari jeratan bea masuk AS, performa ekspor RI pun bisa mendapat suntikan energi posiitf. Akhirnya, beban defisit neraca perdagangan RI pun bisa lebih ringan.
(RHG/ray) Next Article Produsen Baja & Aluminium RI Bisa Nikmati Tarif 0% dari Trump
"Hari ini Kemendag akan publish keberhasilan RI keluar dari jerat tarif global AS untuk produk steel dan aluminium sebesar 25% dan 10%. Kalau itu hasil upaya kita yang dimaterialisasikan dalam kunjungan kerja Mendag ke Washington bulan lalu," kata Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Pradnyawati, Kamis (30/8/2018).
Dia menuturkan ada dua Kode HS dari produk RI yang mendapat pengecualian tarif Trump itu. Pengecualian diberikan kepada setiap perusahaan atau produsen RI yang mampu memenuhi persyaratan AS.
Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi RI di tengah gencarnya upaya menggalakkan ekspor, dalam rangka menekan defisit neraca perdagangan yang semakin melebar. Lantas, seberapa besar sebenarnya ekspor aluminium dan baja RI ke AS?
Sementara itu, untuk ekspor barang-barang dari besi dan baja (kode HS 73) ke AS adalah sebesar US$104,77 juta (Rp1,52 triliun) di tahun 2017. Berbeda dengan ekspor aluminium, ekspor barang-barang dari besi/baja pada tahun lalu justru berkurang 32,03% dari capaian tahun 2016 sebesar US$154,14 juta (Rp2,23 triliun).
Kemudian, jenis barang dari besi/baja dan aluminium apa saja yang banyak Indonesia kirim ke negeri adidaya? Di dalam kategori barang dari besi/baja, RI mengandalkan ekspor struktur dan bagian struktur (misalnya jembatan, menara, tiang kisi-kisi, rangka atap) dari besi/baja, dengan nilai ekspor mencapai US$43,02 juta (Rp623,79 miliar).
Dengan nilai sebesar itu, ekspor komoditas berkode HS 7308 itu menyumbang 40% lebih dari produk besi/baja yang diekspor RI ke AS pada tahun 2017. Namun, akibat ekspor produk unggulan besi/baja ini turun sebesar 49,86% secara tahunan (year-on-year/YoY), maka total ekspor barang dari besi/baja pun amblas.
Kode HS | Jenis Barang-barang dari Besi/Baja | Ekspor 2017 (US$ juta) | Ekspor 2016 (US$ juta) | Perubahan (%) |
7308 | Struktur (tidak termasuk bangunan prapabrikasi dari pos 94.06) dan bagian dari struktur (misalnya, jembatan dan bagian jembatan, daun pintu air, menara, tiang kisi-kisi, atap, rangka atap, pintu dan jendela serta rangkanya dan ambang untuk pintu, penutup jendela, langkan pilar dan tiang), dari besi atau baja | 43,02 | 85,8 | -49,86 |
7312 | Kawat dipilin, tali, kabel, ban anyaman, sling dan sejenisnya, dari besi atau baja, tidak diisolasi elektrik. | 17,22 | 17,26 | -0,23 |
7323 | Barang untuk penggunaan di atas meja, di dapur atau peralatan rumah tangga lainnya dan bagiannya, dari besi atau baja; wol besi atau wol baja | 15,98 | 20,61 | -22,46 |
7306 | Pembuluh, pipa dan profil berongga lainnya (misalnya, kampuh atau dilas terbuka, dikeling atau sambungan semacam itu), dari besi atau baja. | 7,85 | 6,91 | 13,60 |
7307 | Alat kelengkapan pembuluh atau pipa (misalnya, penyambung, siku-siku, selongsong) dari besi atau baja. | 7,55 | 7,56 | -0,13 |
7309 | Reservoir, tangki, tong dan tempat penyimpanan semacamnya untuk segala jenis bahan (selain gas dibawah tekanan atau gas dicairkan), dari besi atau baja, dengan kapasitas melebihi 300 L | 3,78 | 7,27 | -48,01 |
Sementara itu, untuk kategori aluminium, andalan utama RI adalah pelat, lembaran, dan strip aluminium dengan ketebalan melebihi 0,2 mm, dengan nilai ekspor mencapai US$160,14 juta (Rp2,32 triliun). Produk aluminium berkode HS 7609 ini sangat dominan sebagai andalan ekspor RI ke AS, dengan mendominasi pangsa ekspor aluminium ke AS sebesar 73,18% pada tahun lalu.
Ekspor produk aluminium unggulan RI ini juga tercatat menguat sebesar 100,3% YoY pada tahun 2017. Alhasil, penguatan ini menjadi "bahan bakar" bagi melambungnya total ekspor aluminium Indonesia ke AS.
Kode HS | Jenis Aluminium dan Produknya | Ekspor 2017 (US$ juta) | Ekspor 2016 (US$ Juta) | Perubahan (%) |
7606 | Pelat, lembaran dan strip aluminium, dengan ketebalan melebihi 0,2 mm | 160,14 | 79,95 | 100,30 |
7604 | Batang, batang kecil dan profil aluminium | 47,29 | 33,95 | 39,29 |
7615 | Barang untuk penggunaan di atas meja, di dapur atau peralatan rumah tangga lainnya dan bagiannya (termasuk perangkat saniter), dari aluminium | 5,88 | 7,04 | -16,48 |
7607 | Aluminium foil (dicetak atau diberi alas kertas, kertas karton, plastik atau alas semacam itu maupun tidak) dengan ketebalan (tidak termasuk alasnya) tidak melebihi 0,2 mm. | 4,45 | 2,26 | 96,90 |
7616 | Barang lainnya dari aluminium | 0,53 | 0,26 | 103,85 |
7610 | Struktur aluminium (tidak termasuk bangunan pra-pabrikasi dari pos 94.06) dan bagian dari struktur (misalnya, jembatan dan bagian jembatan, menara, tiang kisi-kisi, atap, rangka atap, pintu dan jendela serta rangkanya dan ambang untuk pintu, langkan, pilar dan tiang) | 0,49 | 0,11 | 345,45 |
Mengingat jumlahnya yang amat besar, produk aluminium kode HS 7609 dan produk dari besi/baja bekode HS 7308 tersebut perlu terus dikawal pemerintah. Jika akhirnya kedua jenis produk ini bisa terbebas dari jeratan bea masuk AS, performa ekspor RI pun bisa mendapat suntikan energi posiitf. Akhirnya, beban defisit neraca perdagangan RI pun bisa lebih ringan.
(RHG/ray) Next Article Produsen Baja & Aluminium RI Bisa Nikmati Tarif 0% dari Trump
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular