
Jokowi-PM Australia Segera Umumkan Kesepakatan Dagang
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
29 August 2018 17:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Australia yang baru saja terpilih, Scott Morrison pada Jumat (31/8/2018).
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag Iman Pambagyo mengatakan, dalam pertemuan tersebut kedua kepala pemerintahan akan menerima laporan hasil perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antar kedua negara (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IA CEPA).
Tim perundingan dari kedua negara, lanjutnya, telah mengintensifkan proses negosiasi sejak awal tahun ini sebagai tindak lanjut dari arahan Jokowi dan PM Australia sebelumnya, Malcolm Turnbull agar dokumen IA CEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada tahun ini.
"Saat ini, tim negosiasi kedua negara sedang bekerja dengan sangat keras untuk menemukan kesepakatan dalam negosiasi. Banyak gap [perbedaan pendapat] yang telah berhasil disepakati sementara beberapa gap yang tersisa nampaknya sangat mungkin disepakati," jelas Iman kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/8/2018).
Dirinya pun optimistis kesepakatan dapat diraih saat pertemuan bilateral kedua negara akhir pekan ini.
(ray/ray) Next Article Dimulai di 2010, Ini Alasan IA-CEPA Molor
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kemendag Iman Pambagyo mengatakan, dalam pertemuan tersebut kedua kepala pemerintahan akan menerima laporan hasil perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antar kedua negara (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IA CEPA).
Tim perundingan dari kedua negara, lanjutnya, telah mengintensifkan proses negosiasi sejak awal tahun ini sebagai tindak lanjut dari arahan Jokowi dan PM Australia sebelumnya, Malcolm Turnbull agar dokumen IA CEPA dapat diselesaikan dan ditandatangani pada tahun ini.
"Saat ini, tim negosiasi kedua negara sedang bekerja dengan sangat keras untuk menemukan kesepakatan dalam negosiasi. Banyak gap [perbedaan pendapat] yang telah berhasil disepakati sementara beberapa gap yang tersisa nampaknya sangat mungkin disepakati," jelas Iman kepada CNBC Indonesia, Rabu (29/8/2018).
Dirinya pun optimistis kesepakatan dapat diraih saat pertemuan bilateral kedua negara akhir pekan ini.
(ray/ray) Next Article Dimulai di 2010, Ini Alasan IA-CEPA Molor
Most Popular