Di Asia Tenggara, Tarif Listrik RI Masih Terhitung Murah

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
24 August 2018 18:19
Tarif tenaga listrik RI masih terhitung murah untuk kawasan Asia Tenggara.
Foto: dok humas: Humas PLN
Jakarta, CNBC Indonesia- Tarif tenaga listrik di Indonesia dinilai masih kompetitif di kawasan Asia Tenggara.

Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tarif tenaga listrik Indonesia pada Juli 2018 tercatat sebesar US$ 11 sen per kWh atau Rp 1.467/kWh untuk golongan rumah tangga, lebih murah dibandingkan Singapura yang sebesar Rp 2.665/kWh.



Jika dibandingkan dengan Filipina, tarif listrik sektor rumah tangga di Indonesia juga masih jauh lebih murah. Filipina mematok harga Rp 2.491 per kWh untuk rumah tangga. Sedangkan di Malaysia, Thailand, dan Vietnam, masing-masing memberikan harga Rp 1.334/kWh, Rp 1.655/kWh, dan Rp 1.414 untuk listrik rumah tangga mereka.

Berikut daftar tarif tenaga listrik di Indonesia per Juli 2018:

1. Rumah tangga: Rp 1.467/kWh
2. Bisnis menengah tegangan rendah: Rp 1.467/kWh
3. Bisnis besar tegangan menengah: Rp 1.115/kWh 
4. Industri menengah tegangan menengah: Rp 1.115/kWh
5. Industri besar tegangan tinggi: Rp 997/kWh

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, mengatakan, berdasarkan data Bank Dunia, dari 190 negara, tarif listrik Indonesia masih berada dalam kelompok 10 negara dengan tarif listrik termurah.

"Tarif ini jauh lebih murah ketimbang Malaysia US$ 12,9 sen per kWh, Thailand US$ 13,5 sen per kWh dan Filipina tarif listriknya, rata-rata US$ 18,67 sen per kWh," kata Agung ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Malah, lanjut Agung, tarif rumah tangga di Indonesia dengan daya 450 volt Ampere (vA) dan 900 v‎A bersubsidi, dikenakan biaya Rp 169 per kWh untuk penurunan 30 kWh pertama.
(gus) Next Article Tarif Listrik Naik, Erick: Bukan Era Subsidi Rakyat Mampu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular