Pendapatan RI dari Bea Masuk & Bea Keluar Dipatok Rp 43,16 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia menargetkan pendapatan pajak perdagangan internasional, dari bea masuk dan bea keluar, pada 2019 sebesar Rp 43,16 triliun atau naik 2,7% dibandingkan dengan perkiraan 2018.

Kebijakan pajak perdagangan internasional tetap diarahkan untuk menjaga stabilitas perekonomian nasional dan menjaga daya beli masyarakat, antara lain melalui penyesuaian di bidang kepabeanan.

Dikutip dari dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2019, pendapatan bea masuk diproyeksi sebesar Rp 38,74 triliun, naik 3% dari tahun ini. Target ini dipengaruhi dampak utilisasi FTA (Free Trade Area), proyeksi perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun depan. Impor juga diproyeksi tumbuh membaik namun dalam kisaran moderat sepanjang tahun depan.

Adapun pendapatan bea keluar di tahun depan ditargetkan sebesar Rp 4,42 triliun, turun tipis 0,6% dibandingkan tahun ini. Target ini dipengaruhi kebijakan relaksasi ekspor mineral serta tren meningkatnya harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) serta komoditas utama lain di pasar internasional yang berdampak pada peningkatan ekspor dan bea keluar.

Rencana dan kebijakan pemerintah untuk mengamankan target ini meliputi:

1. Kebijakan di bidang tarif, antara lain penyesuaian tarif cukai dan penguatan penelitian tarif dan nilai pabean.
2. Memastikan kelancaran arus barang melalui penerapan otomasi perekaman Laporan Hasil Pemeriksaan (Pemberitahuan Impor Barang/PIB) dan otomasi penutupan pos manifes
3. Pemberantasan penyelundupan melalui pengembangan sistem aplikasi pengawasan dan patroli laut serta pilotting aplikasi Customs Narcotic Targetting Center (CNTC).
(ray/ray) Next Article Pembebasan Bea Masuk dalam Penanganan Covid-19 Capai Rp 67 M