RI Masuk Puncak Kemarau, Harga Beras Bakal Lebih Mahal

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
14 August 2018 17:52
Bulog siap melakukan operasi pasar jika terjadi gejolak harga beras di musim kemarau panjang tahun ini.
Foto: CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara
Jakarta, CNBC Indonesia - Bulog siap melakukan operasi pasar jika terjadi gejolak harga beras di musim kemarau panjang tahun ini.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso, mengatakan perseroan memiliki stok beras hingga 2 juta ton yang siap untuk mengintervensi pasar.

"Gudang-gudang Bulog di seluruh wilayah juga sudah mulai penuh. Artinya kita siap menghadapi kekeringan itu. Stok beras ada lebih dari 2 juta ton," ujar Budi Waseso.

Gudang Bulog sendiri saat ini terisi dengan rata-rata penyerapan beras petani sebanyak 7.000 ton/hari.

Bulog menyatakan beras adalah salah satu pangan pokok yang akan terkena dampak secara langsung pada saat terjadi musim kemarau panjang.

Pada musim kemarau, potensi gagal panen cukup tinggi sehingga menyebabkan pasokan cenderung berkurang sedangkan permintaan terus ada dari pasar.

Bulog juga akan melakuan pemantauan harga pasar di seluruh daerah dengan turun langsung ke pasar.

"Kami akan terjun langsung ke lapangan, supaya dapat segera melakukan intervensi jika diketahui ada gejolak kenaikan harga," tambah Buwas.

Seperti diketahui, musim kemarau di RI jatuh pada April - September, di mana saat ini merupakan puncak kemarau. 

Adapun berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pada Juli 2018, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.520/kg, naik sebesar 0,44% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.198/kg, naik sebesar 0,68 %.
(ray/ray) Next Article Bulog Butuh Duit Rp 19 Triliun, Buat Apa Ya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular