
Investasi Sektor ESDM Baru 25%, Ini Jawaban Jonan
Arys Aditya, CNBC Indonesia
14 August 2018 16:44

Jakarta, CNBC Indonesia- Realisasi investasi di sektor energi pada semester I-2018 tercatat baru mencapai US$ 9,48 miliar atau setara Rp 137,26 triliun.
Angka ini baru sekitar 25,5 persen dari target investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mencapai US$37,2 miliar. Terkait hal ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan pun buka suara.
" Biasanya memang rekap di semester pertama itu rendah, tapi nanti ditotal ke semester dua. Seperti APBN, semester I serapan tidak tinggi, nanti realisasinya di semester dua. Tunggu kuartal ketiga," kata Jonan, ditemui usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (14/8/2018).
Dari jumlah investasi tersebut, sebesar US$ 5,11 miliar merupakan realisasi investasi dari sektor minyak dan gas bumi (migas), lalu sebesar US$ 2,83 miliar adalah realisasi dari sektor ketenagalistrikan.
Sedangkan, realisasi untuk sektor pertambangan sampai pada semester I 2018 tercatat US$ 790 juta, dan sebesar US$ 750 juta merupakan realisasi investasi di sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE).
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, rendahnya harga energi global dalam tiga tahun terakhir menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ini.
"Investasi ESDM ditargetkan terus meningkat di tengah tantangan ekonomi global. Perlu untuk diawasi dan dievaluasi terus menerus agar target tersebut dapat tercapai," tutur Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
(gus) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG
Angka ini baru sekitar 25,5 persen dari target investasi sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mencapai US$37,2 miliar. Terkait hal ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan pun buka suara.
Dari jumlah investasi tersebut, sebesar US$ 5,11 miliar merupakan realisasi investasi dari sektor minyak dan gas bumi (migas), lalu sebesar US$ 2,83 miliar adalah realisasi dari sektor ketenagalistrikan.
Sedangkan, realisasi untuk sektor pertambangan sampai pada semester I 2018 tercatat US$ 790 juta, dan sebesar US$ 750 juta merupakan realisasi investasi di sektor energi baru, terbarukan, dan konservasi energi (EBTKE).
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, rendahnya harga energi global dalam tiga tahun terakhir menjadi tantangan tersendiri bagi sektor ini.
"Investasi ESDM ditargetkan terus meningkat di tengah tantangan ekonomi global. Perlu untuk diawasi dan dievaluasi terus menerus agar target tersebut dapat tercapai," tutur Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/8/2018).
(gus) Next Article Subsidi Capai Rp 64 T, Ini 3 Jurus Jonan Tekan Konsumsi LPG
Most Popular