Demi Rupiah, Pertamina Minta Minyak Jatah Ekspor Dijual ke RI

Arys Aditya, CNBC Indonesia
14 August 2018 16:14
Pertamina minta jatah ekspor kontraktor asing dialihkan untuk dalam negeri
Foto: CNBC Indonesia/Rivi Satrianegara
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo meminta BUMN besar untuk menahan impor mereka demi menyelamatkan rupiah. Terutama PLN dan Pertamina.

Menanggapi permintaan Jokowi, Plt Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan bahwa perseroan bisa menekan impor minyak mentah hingga 200 ribu barel, dengan mengalihkan jatah ekspor para kontraktor asing untuk dibeli Pertamina.



"Selama ini domestic crude 200 ribu barel yang diekspor, kami bilang kasih saja ke Pertamina biar kami juga tidak repot. Bisa dong dialihkan," ujar Nicke, saat dijumpai usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Selasa (14/8/2018).

Untuk ini, kata Nicke, nanti Pertamina akan ikut lelang pembelian minyak dan meminta hak first right to match atau diberi prioritas. Tapi tetap nanti akan dibeli Pertamina dengan harga pasar, "Pertamina beli supaya bisa digunakan di kilang Pertamina, daripada ambil dari luar jadi yang dari dalam bisa dioptimalkan," sebutnya.

Angka defisit migas RI semakin menggunung seiring naiknya harga minyak dunia. Badan Pusat Statistik mencatat defisit transaksi migas RI hingga semester I-2018 mencapai US$ 5,39 miliar atau setara Rp 78,84 triliun.

Berdasar data BPS, sebenarnya keseluruhan neraca perdagangan Indonesia masih surplus, tapi impor minyak yang tinggi jadi biang kerok dan membuat defisit. Dari sisi volume, impor migas pada Juni 2018 sebenarnya tercatat turun dibandingkan volume impor migas Mei 2018. Pada Juni 2018, BPS membukukan volume impor migas sebesar 3,29 juta ton atau turun dari periode Mei 2018 yang sebesar 4,65 juta ton.
(gus/gus) Next Article Perintah Jokowi: Chevron-Exxon Dilarang Ekspor Minyak RI!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular