Rupiah Jeblok, Apindo: Pengusaha Sulit Tapi Belum Khawatir

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
14 August 2018 11:34
Apindo melihat melemahnya rupiah karena tekanan global, yang akan mereda dalam waktu dekat.
Foto: Detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan kembali melemah. Pada Selasa (14/8/2018), kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.625/US$. Rupiah melemah 0,29% dibandingkan posisi kemarin.

Meski terus menunjukkan pelemahan bahkan mencatatkan terendah sejak Oktober 2015, tapi para pengusaha Indonesia mengaku belum ada kekhawatiran.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan oleh gejolak yang ada di global sehingga ia yakin akan mereda dalam waktu dekat. Kendati demikian, dia mengakui bahwa pengusaha merasa sulit tapi tidak sampai khawatir.

"Kalau dalam situasi seperti ini, sulit iya tapi kalau khawatir rupiah sih enggak, karena ini kan sifatnya secara umum adalah dampak global yang besar. Kan ini di picu dari kebijakan AS seperti bank sentralnya sampai yang menyangkut perang dagang," ungkap Haryadi kepada CNBC Indonesia, Jakarta, Selasa (14/8/2018).



Menurutnya, faktor global ini muncul dari kebijakan AS yang membuat kekacauan seperti perang dagang yang dampaknya hampir dirasakan dengan semua negara.

"Sekarang yang penting itu adalah tidak boleh panik, tidak boleh pesimis," kata dia.

Dia menekankan yang penting dan paling utama saat ini adalah kerjasama antara pemerintah dan juga pihak swasta untuk menolong rupiah. "Pemerintah dan swasta harus punya cara pandang yang sama bergerak terintegrasi. Itu yang paling penting."

Hariyadi juga yakin bahwa tekanan rupiah yang dalam ini hanya akan berlangsung sementara. Pasalnya, Indonesia bukan hanya mengalami hal ini, sehingga sangat jauh dari krisis seperti Turki.

"Karena kalau bicara masalah pelemahan mata uang maka hampir semua mata uang melemah terhadap dolar dipicu oleh Turki kemarin dan kita juga pernah alami hal yang sama saat Yunani alami krisis. Jadi kayak gini siklus yang sudah wajar terjadi di ekonomi kita, hanya sekarang kita enggak boleh terlena. Boleh tidak khawatir tapi tidak boleh terlena. Jadi kita juga harus mengupayakan untuk bisa mengantisipasinya dalam waktu yang cepat."


(ray) Next Article Nilai Wajar Rupiah di Level Rp13.800

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular