
5000 Pom Bensin Jadi Digital Demi Kontrol Volume BBM
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
13 August 2018 18:05

Jakarta, CNBC Indonesia- Badan Pengatur Hilir Migas bersama dengan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Pertamina (Persero) akan melakukan digitalisasi nozzle. Sebelum adanya digitalisasi nozzle, pendataan semua volume BBM PSO dan Non PSO yang didistribusikan melalui SPBU dilakukan secara manual.
"Sebelum ada digitalisasi ini, kami lakukan pelaporan tiap bulanan, lalu kami lakukan uji petik dari angka dari laporan badan usaha, terjun ke lapangan untuk verifikasi volume. Pengumpulan data ini kan butuh waktu. Harapannya dengan adanya digitalisasi ini sangat membantu dua belah pihak untuk memverifikasi," ujar Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saryono Hadiwidjojo kepada media ketika dijumpai di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (13/8/2018).
Sebelumnya, sebanyak 5.518 dari total 7.415 SPBU Pertamina di seluruh Indonesia akan diberlakukan sistem digitalisasi pada setiap nozzle-nya, guna mengendalikan BBM bersubdsidi dan BBM Khusus Penugasan (Premium) agar lebih tepat sasaran.
"Telkom akan menyediakan fasilitas digital, dan PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan dan memastikan agar sistem digitalisasi ini terbangun pada akhir 2018," tutur Saryono.
Lebih lanjut, Saryono menjelaskan, cara kerja digitalisasi ini pada prinsipnya akan dilakukan konversi dari jumlah liter yang disalurkan jadi format elektronik. Format ini dikirim ke satu pusat data, dari seluruh 5.518 SPBU tersebut. Lalu setelahnya akanĀ dibuat laporan dan analisis yang membantu BPH Migas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.
"Sekarang sudah dilakukan uji coba, dengan data dari 10 SPBU. Ini sudah dilakukan mulai awal tahun sampai hari ini, dan kami akan terus meningkatkan uji coba itu," tambah Saryono.
Adapun, 10 SPBU uji coba tersebut yakni berada di Jakarta, Bekasi, jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Jawa Barat, Yogyakarta, Sidoarjo, jalan tol Purbaleunyi, dan Tangerang Selatan.
(gus) Next Article BPH Migas Targetkan 5.518 Digital Nozzle di Juni 2020
"Sebelum ada digitalisasi ini, kami lakukan pelaporan tiap bulanan, lalu kami lakukan uji petik dari angka dari laporan badan usaha, terjun ke lapangan untuk verifikasi volume. Pengumpulan data ini kan butuh waktu. Harapannya dengan adanya digitalisasi ini sangat membantu dua belah pihak untuk memverifikasi," ujar Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saryono Hadiwidjojo kepada media ketika dijumpai di Gedung BPH Migas, Jakarta, Senin (13/8/2018).
"Telkom akan menyediakan fasilitas digital, dan PT Pertamina (Persero) akan memberlakukan dan memastikan agar sistem digitalisasi ini terbangun pada akhir 2018," tutur Saryono.
Lebih lanjut, Saryono menjelaskan, cara kerja digitalisasi ini pada prinsipnya akan dilakukan konversi dari jumlah liter yang disalurkan jadi format elektronik. Format ini dikirim ke satu pusat data, dari seluruh 5.518 SPBU tersebut. Lalu setelahnya akanĀ dibuat laporan dan analisis yang membantu BPH Migas untuk melakukan pengawasan dan pengendalian.
"Sekarang sudah dilakukan uji coba, dengan data dari 10 SPBU. Ini sudah dilakukan mulai awal tahun sampai hari ini, dan kami akan terus meningkatkan uji coba itu," tambah Saryono.
Adapun, 10 SPBU uji coba tersebut yakni berada di Jakarta, Bekasi, jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) Jawa Barat, Yogyakarta, Sidoarjo, jalan tol Purbaleunyi, dan Tangerang Selatan.
(gus) Next Article BPH Migas Targetkan 5.518 Digital Nozzle di Juni 2020
Most Popular