Internasional
Demo Uber CS, Driver Taksi Lumpuhkan Jalanan Spanyol
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
01 August 2018 12:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Penolakan terhadap taksi online tak hanya ada di Indonesia, tapi juga di belahan dunia lainnya.
Dikutip dari berbagai media, pengemudi taksi konvensional di Spanyol sejak Sabtu (28/7/2018) melancarkan aksi mogok dan memblokade jalan di kota-kota besar seperti Barcelona, Madrid, Valencia, Malaga, Sevilla dan sebagainya.
Pemrotes juga melumpuhkan bandara, terminal bis dan stasiun kereta.
Fortune mengabarkan, para driver taksi konvensional tidak hanya memblokade jalan namun juga bermalam di tenda di sebelah kendaraannya.
Mereka menyuarakan agar pemerintah membatasi lisensi layanan penyedia taksi online seperti Uber.
Bersama dengan mitranya di negara-negara Eropa lainnya, para pengemudi taksi konvensional Spanyol mengatakan aplikasi transportasi online telah membuat kompetisi mustahil terjadi.
"Uber dan Cabify mengancam kelangsungan hidup sektor taksi dan 130.000 lapangan pekerjaan...Perserikatan menganggap kompetisi tidak adil ini tidak bisa ditoleransi lagi," kata perwakilan perserikatan dalam sebuah pernyataan resmi, dilansir dari Reuters.
Perwakilan perserikatan mengatakan undang-undang terkini tentang satu lisensi layanan online untuk setiap lisensi 30 taksi tidak dihargai dan mereka menginginkan berakhirnya praktik transfer perijinan di antara pengemudi.
Dengan investor termasuk Goldman Sachs dan BlackRock, serta valuasi lebih dari $70 miliar, Uber telah menghadapi protes, pelarangan dan pembatasan di seluruh dunia karena menantang operator taksi konvensional dan membuat sejumlah perserikatan geram.
Para pengemudi taksi di London sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan gugatan perwakilan kelompok (class action) terhadap Uber setelah aplikasi ponselnya menerima pembaruan lisensi sementara guna beroperasi di ibukota Inggris.
(ray/ray) Next Article Bank Mandiri Dukung Moratorium Driver Taksi Online
Dikutip dari berbagai media, pengemudi taksi konvensional di Spanyol sejak Sabtu (28/7/2018) melancarkan aksi mogok dan memblokade jalan di kota-kota besar seperti Barcelona, Madrid, Valencia, Malaga, Sevilla dan sebagainya.
Pemrotes juga melumpuhkan bandara, terminal bis dan stasiun kereta.
Mereka menyuarakan agar pemerintah membatasi lisensi layanan penyedia taksi online seperti Uber.
Bersama dengan mitranya di negara-negara Eropa lainnya, para pengemudi taksi konvensional Spanyol mengatakan aplikasi transportasi online telah membuat kompetisi mustahil terjadi.
"Uber dan Cabify mengancam kelangsungan hidup sektor taksi dan 130.000 lapangan pekerjaan...Perserikatan menganggap kompetisi tidak adil ini tidak bisa ditoleransi lagi," kata perwakilan perserikatan dalam sebuah pernyataan resmi, dilansir dari Reuters.
Perwakilan perserikatan mengatakan undang-undang terkini tentang satu lisensi layanan online untuk setiap lisensi 30 taksi tidak dihargai dan mereka menginginkan berakhirnya praktik transfer perijinan di antara pengemudi.
Dengan investor termasuk Goldman Sachs dan BlackRock, serta valuasi lebih dari $70 miliar, Uber telah menghadapi protes, pelarangan dan pembatasan di seluruh dunia karena menantang operator taksi konvensional dan membuat sejumlah perserikatan geram.
Para pengemudi taksi di London sedang mempertimbangkan kemungkinan untuk melakukan gugatan perwakilan kelompok (class action) terhadap Uber setelah aplikasi ponselnya menerima pembaruan lisensi sementara guna beroperasi di ibukota Inggris.
(ray/ray) Next Article Bank Mandiri Dukung Moratorium Driver Taksi Online
Most Popular