
Proyek Tol Layang Jakarta-Cikampek Raih Uang Bank Rp 11 T
Exist In Exist, CNBC Indonesia
31 July 2018 17:50

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) selaku pengelola Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Layang (Elevated) resmi menerima pendanaan melalui kredit sindikasi senilai Rp 11,363 triliun menyusul penandatanganan perjanjian kredit sindikasi yang dilakukan di Hotel Four Season pada hari ini, Selasa (31/7/3018).
Direktur Utama PT JJC Djoko Dwiyono menyebutkan kredit sindikasi ini diberikan oleh 16 kreditur baik dari bank konvensional, bank syariah, dan lembaga keuangan non-bank.
"Untuk pertama kalinya proyek jalan tol yang dibiayai lembaga perbankan yang bersifat syariah, sehingga proyek ini lebih syar'i. Jalan tol sepanjang 36,4 Km ini memiliki investasi Rp 16,2 triliun dan didanai 70% pinjaman, dan 30% ekuiti," jelasnya.
Saat ini, lanjutnya, progres konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) sudah mencapai 40,29% dan ditargetkan dapat beroperasi 2019 mendatang.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan kredit sindikasi jalan tol ini merupakan pinjaman terbesar yang diberikan kepada proyek jalan tol selama ini.
"Proyeknya juga terpanjang 36 Km jalan layang dikerjakan dalam 24 bulan. Hari ini pekerjaan fisiknya sudah 40% baru tanda tangan perjanjian pinjaman, jadi ternyata konstruksi dan pembiayaan bisa kita lakukan paralel melalui skema CPF [contractor pre financing]," jelasnya.
Beroperasinya jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang saat ini terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
(ray/ray) Next Article Aturan Baru, Pengelola Tol Wajib Beri 30% Lapak untuk UMKM
Direktur Utama PT JJC Djoko Dwiyono menyebutkan kredit sindikasi ini diberikan oleh 16 kreditur baik dari bank konvensional, bank syariah, dan lembaga keuangan non-bank.
"Untuk pertama kalinya proyek jalan tol yang dibiayai lembaga perbankan yang bersifat syariah, sehingga proyek ini lebih syar'i. Jalan tol sepanjang 36,4 Km ini memiliki investasi Rp 16,2 triliun dan didanai 70% pinjaman, dan 30% ekuiti," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna mengatakan kredit sindikasi jalan tol ini merupakan pinjaman terbesar yang diberikan kepada proyek jalan tol selama ini.
"Proyeknya juga terpanjang 36 Km jalan layang dikerjakan dalam 24 bulan. Hari ini pekerjaan fisiknya sudah 40% baru tanda tangan perjanjian pinjaman, jadi ternyata konstruksi dan pembiayaan bisa kita lakukan paralel melalui skema CPF [contractor pre financing]," jelasnya.
Beroperasinya jalan tol ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan yang saat ini terjadi di Jalan Tol Jakarta Cikampek.
(ray/ray) Next Article Aturan Baru, Pengelola Tol Wajib Beri 30% Lapak untuk UMKM
Most Popular