
Bandara Gudang Garam Jadi Proyek Strategis, Ini Progresnya
Exist In Exist, CNBC Indonesia
27 July 2018 15:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sempat ditolak, Bandara Kediri yang dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akhirnya resmi masuk daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) terbaru yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada 20 Juli 2018.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sampai saat ini pihak Gudang Garam masih dalam proses membuat rencana induk dari bandara ini.
"Lagi proses grand design, mereka lagi bikin proposal," ujarnya di Kementerian Perhubungan, Jumat (27/07/2018).
Sebelumnya, Budi juga sudah menerbitkan izin pembangunan bandara tersebut, sehingga proyek ini ditargetkan dapat dimulai pada 2019.
Setelah masuk ke dalam PSN, Budi memastikan pihaknya akan melakukan berbagai upaya percepatan penyelesaian proyek ini, termasuk masalah pembebasan lahan.
"Masalah lahan tinggal sedikit lagi, kalau pakai undang-undang kan kita bisa diskusi," tuturnya.
Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengatakan pembangunan bandara ini tinggal menyisakan masalah penggunaan lahan untuk penambahan landasan pacu (runway).
"Hanya tinggal masalah di penggunaan lahan seluas 500 hektar saja untuk perluasan runway. Nantinya apabila itu sudah diperluas, maka akan bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar dan bisa diatasi jika sudah masuk dalam PSN," ujarnya.
(ray/ray) Next Article Penumpang Pesawat Anjlok 17,7 Juta, karena Tiket Mahal?
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sampai saat ini pihak Gudang Garam masih dalam proses membuat rencana induk dari bandara ini.
"Lagi proses grand design, mereka lagi bikin proposal," ujarnya di Kementerian Perhubungan, Jumat (27/07/2018).
Setelah masuk ke dalam PSN, Budi memastikan pihaknya akan melakukan berbagai upaya percepatan penyelesaian proyek ini, termasuk masalah pembebasan lahan.
"Masalah lahan tinggal sedikit lagi, kalau pakai undang-undang kan kita bisa diskusi," tuturnya.
Beberapa waktu lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B Pandjaitan mengatakan pembangunan bandara ini tinggal menyisakan masalah penggunaan lahan untuk penambahan landasan pacu (runway).
"Hanya tinggal masalah di penggunaan lahan seluas 500 hektar saja untuk perluasan runway. Nantinya apabila itu sudah diperluas, maka akan bisa didarati oleh pesawat berbadan lebar dan bisa diatasi jika sudah masuk dalam PSN," ujarnya.
(ray/ray) Next Article Penumpang Pesawat Anjlok 17,7 Juta, karena Tiket Mahal?
Most Popular