
Jokowi Sebut RI dan Negara Lain Tertekan Kebijakan AS
Arys Aditya, CNBC Indonesia
23 July 2018 11:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo mengatakan Indonesia dan banyak negara lain tengah menghadapi tekanan eksternal yang bersumber dari kebijakan Amerika Serikat.
Jokowi menuturkan hal itu di depan walikota seluruh Indonesia yang hadir di Istana Bogor, Senin (23/7/2018).
"Semua negara merasakan bukan hanya Indonesia, baik yang berkaitan dengan perang dagang antara AS dan China, juga yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga The Fed di AS yang kita tidak bisa mengintervensi apapun," ujarnya di Istana Bogor.
"Sekali lagi, semua negara mengalami. Saya kira kita juga tidak perlu terlalu khawatir tetapi yang penting menurut saya, kita tahu apa yang sedang terjadi."
Berikutnya, Kepala Negara menyatakan Pemerintah Pusat dan Daerah wajib untuk melakukan antisipasi terhadap perubahan yang terjadi secara global. Jokowi menyebut perubahan itu adalah revolusi industri 4.0.
Mengutip laporan McKinsey Global Institute, Jokowi menyebut perubahan yang diakibatkan oleh revolusi teranyar itu 3000 kali lipat lebih cepat ketimbang revolusi industri jilid pertama.
"Inilahh yang kita harus sadar betul bahwa akan terjadi perubahan besar yang sangat cepat sekali. Sehingga kota-kota juga harus menyiapkan diri dalam mengantisipasi, menyiapkan sumber daya manusia dalam rangka menghadapi perubahan yang sangat cepat."
Untuk itu, dalam kesempatan pertemuan tersebut, Jokowi meminta para walikota untuk memaparkan berbagai permasalahan yang ada di kota masing-masing untuk dibahas dan dicari solusinya.
"Kalau kita tidak mengantisipasi terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan yang tadi saya sampaikan, akan sangat berbahaya sekali bagi negara dan kota-kota di negara kita."
(ray) Next Article Jokowi Kecam Aksi Teroris Saat Gelar Bukber
Jokowi menuturkan hal itu di depan walikota seluruh Indonesia yang hadir di Istana Bogor, Senin (23/7/2018).
"Semua negara merasakan bukan hanya Indonesia, baik yang berkaitan dengan perang dagang antara AS dan China, juga yang berkaitan dengan kenaikan suku bunga The Fed di AS yang kita tidak bisa mengintervensi apapun," ujarnya di Istana Bogor.
Berikutnya, Kepala Negara menyatakan Pemerintah Pusat dan Daerah wajib untuk melakukan antisipasi terhadap perubahan yang terjadi secara global. Jokowi menyebut perubahan itu adalah revolusi industri 4.0.
Mengutip laporan McKinsey Global Institute, Jokowi menyebut perubahan yang diakibatkan oleh revolusi teranyar itu 3000 kali lipat lebih cepat ketimbang revolusi industri jilid pertama.
"Inilahh yang kita harus sadar betul bahwa akan terjadi perubahan besar yang sangat cepat sekali. Sehingga kota-kota juga harus menyiapkan diri dalam mengantisipasi, menyiapkan sumber daya manusia dalam rangka menghadapi perubahan yang sangat cepat."
Untuk itu, dalam kesempatan pertemuan tersebut, Jokowi meminta para walikota untuk memaparkan berbagai permasalahan yang ada di kota masing-masing untuk dibahas dan dicari solusinya.
"Kalau kita tidak mengantisipasi terutama yang berkaitan dengan perubahan-perubahan yang tadi saya sampaikan, akan sangat berbahaya sekali bagi negara dan kota-kota di negara kita."
(ray) Next Article Jokowi Kecam Aksi Teroris Saat Gelar Bukber
Most Popular