Tahun Politik dan Perang Dagang Tekan Realisasi Investasi RI
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
19 July 2018 13:57
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebut saat ini investor memilih untuk wait and see karena memasuki tahun politik. Sikap itu dinilai akan terus berlanjut setidaknya sampai semester I-2019.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menilai investor akan menunggu nama-nama calon presiden pada Agustus mendatang. Saat nama calon sudah ada, menurutnya akan ada pergerakan positif karena investor mulai bisa memperhitungkan siapa yang akan memenangkan pemilihan.
"Kalau sekarang kan ini calon juga belum, namun bila sudah tahu calon kan sudah memprediksi siapa yang menang. Masing-masing orang sudah punya pandangan berbeda," tutur Azhar di Kantor BKPM, Rabu (19/7/2018).
Maka dari itu, Azhar memprediksi pada tahun 2018 ini target investasi mungkin tidak tercapai. Hal itu juga disebabkan kondisi perekonomian global yang sedang tidak menentu dan berdampak pada Indonesia.
"Mungkin bisa tidak tercapai. Kita kan tahun ini [target] Rp 765 triliun. [Realisasi] kami belum tahu, tapi ya mendekati itulah, kalau di bawah pun tak begitu banyak," ungkap Azhar.
Perang dagang dia sebut sebagai salah satu pemicu investasi di Indonesia mengalami ketidakpastian. Hal itu jelas terasa karena sikap proteksionisme Amerika Serikat terhadap China dan beberapa negara lain akan mempengaruhi perdagangan global termasuk pertumbuhan ekonomi berbagai negara.
"Kita mau ekspor ke China, tapi di sana ada perlambatan, bagaimana? Jadi ini saling terkait," tuturnya.
Azhar pun menyinggung rupiah yang terus melemah karena kondisi ekonomi global. Oleh sebab itu, dia tak bisa memprediksi pasti bagaimana investasi di Indonesia pada 2019 mendatang. Namun Azhar yakin masih akan adat pertumbuhan, walau ada perlambatan karena faktor domestik dan internasional.
(dru) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis menilai investor akan menunggu nama-nama calon presiden pada Agustus mendatang. Saat nama calon sudah ada, menurutnya akan ada pergerakan positif karena investor mulai bisa memperhitungkan siapa yang akan memenangkan pemilihan.
"Kalau sekarang kan ini calon juga belum, namun bila sudah tahu calon kan sudah memprediksi siapa yang menang. Masing-masing orang sudah punya pandangan berbeda," tutur Azhar di Kantor BKPM, Rabu (19/7/2018).
"Mungkin bisa tidak tercapai. Kita kan tahun ini [target] Rp 765 triliun. [Realisasi] kami belum tahu, tapi ya mendekati itulah, kalau di bawah pun tak begitu banyak," ungkap Azhar.
Perang dagang dia sebut sebagai salah satu pemicu investasi di Indonesia mengalami ketidakpastian. Hal itu jelas terasa karena sikap proteksionisme Amerika Serikat terhadap China dan beberapa negara lain akan mempengaruhi perdagangan global termasuk pertumbuhan ekonomi berbagai negara.
"Kita mau ekspor ke China, tapi di sana ada perlambatan, bagaimana? Jadi ini saling terkait," tuturnya.
Azhar pun menyinggung rupiah yang terus melemah karena kondisi ekonomi global. Oleh sebab itu, dia tak bisa memprediksi pasti bagaimana investasi di Indonesia pada 2019 mendatang. Namun Azhar yakin masih akan adat pertumbuhan, walau ada perlambatan karena faktor domestik dan internasional.
(dru) Next Article Not Bad! Realisasi Investasi 2019 Tumbuh Double Digit 12%
Most Popular