
Luhut Minta Pindad Bangun Pabrik Amunisi dan Propelan Baru
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
10 July 2018 20:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan meminta industri persenjataan dalam negeri untuk lebih mandiri dalam menyuplai kebutuhan amunisi dan propelan (bahan peledak yang digunakan sebagai pembentuk gas pendorong bagi peluru atau roket).
Selama ini, PT Pindad (Persero) selaku BUMN industri pertahanan yang menyuplai TNI/Polri masih kekurangan produksi amunisi dan propelan dan memenuhi kebutuhannya melalui impor.
"Kita harus menambah kapasitas amunisi dan propelan. Hal ini bisa dilakukan hanya melalui investasi pabrik baru, butuh dana. Beliau minta Pindad segera memberikan proposal dalam waktu 2 minggu untuk pembangunan pabrik baru untuk menambah kapasitas produksi amunisi dan propelan," ujar Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose di kantor Menko Kemaritiman, Selasa (10/7/2018).
Abraham menyebutkan hingga saat ini produksi amunisi PT Pindad sekitar 197 juta butir per tahun, dan dapat mencapai 300 juta butir per tahun di akhir 2019.
Namun, kebutuhan dalam negeri mencapai 300-400 juta butir per tahun.
"Kekurangannya ya kalian hitung saja. Pak Menko minta kita perbanyak, dia minta kita buat proposal untuk pabrik dengan kapasitas misalnya 200 juta butir per tahun untuk amunisi dan propelan yang mencapai 600-800 ton," pungkasnya.
(dob) Next Article Potret Luhut yang Gugat Haris Azhar Rp 100 M di Polda Metro
Selama ini, PT Pindad (Persero) selaku BUMN industri pertahanan yang menyuplai TNI/Polri masih kekurangan produksi amunisi dan propelan dan memenuhi kebutuhannya melalui impor.
"Kita harus menambah kapasitas amunisi dan propelan. Hal ini bisa dilakukan hanya melalui investasi pabrik baru, butuh dana. Beliau minta Pindad segera memberikan proposal dalam waktu 2 minggu untuk pembangunan pabrik baru untuk menambah kapasitas produksi amunisi dan propelan," ujar Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose di kantor Menko Kemaritiman, Selasa (10/7/2018).
Abraham menyebutkan hingga saat ini produksi amunisi PT Pindad sekitar 197 juta butir per tahun, dan dapat mencapai 300 juta butir per tahun di akhir 2019.
"Kekurangannya ya kalian hitung saja. Pak Menko minta kita perbanyak, dia minta kita buat proposal untuk pabrik dengan kapasitas misalnya 200 juta butir per tahun untuk amunisi dan propelan yang mencapai 600-800 ton," pungkasnya.
(dob) Next Article Potret Luhut yang Gugat Haris Azhar Rp 100 M di Polda Metro
Most Popular