Sri Mulyani ke PNS Kemenkeu: Kejar Tax Evasion dan Avoidance!

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 July 2018 11:27
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara khusus meminta DJP dan DJBC bersinergi
Foto: CNBC Indonesia/Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara khusus meminta Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) bersinergi dalam memperkuat daya saing perekonomian nasional.

Hal tersebut dikemukakan Sri Mulyani, dalam Kick Off Program Sinergi DJP - DJBC Tahun 2018 bertajuk 'Sinergi Untuk Negeri' yang disiarkan secara live melalui akun Twitter kementerian Keuangan, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (10/7/2018).

Khusus bagi DJP, diharapkan dapat mencegah adanya penghindaran pajak. Sementara bagi DJBC, Sri Mulyani meminta adanya perbaikan aktivitas ekspor impor di wilayah pelabuhan yang selama ini jadi ranah DJBC.

"Saya minta Anda secara cerdas, jeli, dan lincah untuk aktif memperbaiki kinerja ekspor, menjaga impor. [...] Tax evasion, tax avoidance & kriminal perpajakan," kata Sri Mulyani.

"Secondment ini penting supaya seluruh pelayanan menjadi zona yg bisa dibanggakan," sambungnya.

Meskipun sudah dua kali menjabat sebagai bendahara negara pada periode berbeda, Sri Mulyani masih merasa adanya jarak yang lebar antara kedua institusi tersebut. Padahal, hal ini tidak seharusnya terjadi.

"Saya melihat antara dua institusi ini ada suatu jarak atau gap yang besar itu masih ada. Entah secara personal, institusional, cara kerja, bahkan yang negatif itu adalah kecurigaan. Oh yang pajak kaya gitu, yang bea cukai kaya gini," kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani kemudian mengingat momen ketika kembali menjadi bendahara negara untuk kedua kalinya pada 2016, pada saat menggelar rapat pimpinan bersama jajaran kementerian keuangan membahas potensi penerimaan negara.

"Salah satu ada yang mengatakan, 'saya tidak tau tempat penimbungan barang atau kawasan ekonomi khusus atau kawasan ekspor itu pintunya ada berapa. Kami tidak tau di belakang ada pintu lain atau tidak. [...] Ini persepsi yang muncul," katanya.


Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memahami, setiap institusi memiliki perbedaan. Namun, perbedaan tersebut seharusnya bisa digunakan untuk meningkatkan sinergi kerjasama dalam mencapai sasaran pembangunan.

"Kadang-kadang kita hidup bersaudara, satu kandungan, satu rahim, satu telur, dari Ibu yang sama, ada perbedaan. Anda semua, DJP lebih dari 43.000 orang, bea cukai 16.000 orang, pasti ada banyak perbedaan," jelasnya.

"[...] Bahkan orang yang identical twin saja, masih kadang-kadang ada yang berbeda. [...] Perbedaan itu aan indah, kalau kita pelihara," ungkap Sri Mulyani


(dru) Next Article Kacau! Insentif Pajak Disebar Tak Sesuai Ketentuan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular