
Internasional
Nissan Palsukan Data Emisi untuk Mobil Buatan Jepang
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
09 July 2018 18:05

Tokyo, CNBC Indonesia - Nissan pada hari Senin (9/7/2018) mengakui bahwa data emisi gas buang dan keekonomisan bahan bakar telah sengaja 'diubah'. Pengakuan itu menjadi tekanan baru terhadap upaya raksasa mobil Jepang itu untuk memulihkan kepercayaan setelah skandal pemeriksaan yang terjadi tahun lalu.
Perusahaan tidak mengatakan berapa banyak mobil yang terdampak tindakan pemalsuan itu. Kecurangan tersebut ditemukan selama tes sukarela dari semua bagian operasi Nissan yang dilakukan setelah terjadi skandal tahun lalu.
Perusahaan mengatakan bahwa tes emisi gas buang dan keekonomisan bahan bakar telah "menyimpang dari aturan pengujian yang ditentukan".
Selain itu, perusahaan mengatakan laporan inspeksi telah disusun "berdasarkan nilai-nilai pengukuran yang telah diubah".
Harga saham Nissan turun 4,56% menjadi 1,003.5 yen setelah mengatakan akan membuat pernyataan tentang pengukuran knalpot menyusul laporan pemalsuan tersebut. Perusahaan membuat pernyataan setelah pasar ditutup.
Perusahaan berjanji akan mengadakan "penyelidikan penuh dan komprehensif" atas skandal data palsu terbaru ini.
Nissan mengatakan pihaknya telah memeriksa kembali data yang "dapat dipercaya" dan menegaskan bahwa semua kendaraan, kecuali GT-R, telah memenuhi standar keamanan Jepang.
Perusahaan tidak menawarkan informasi tambahan tentang GT-R, yang dijelaskan perusahaan di situsnya sebagai mobil sport berperforma tinggi.
"Nissan juga telah memverifikasi ulang data log untuk mengonfirmasi bahwa semua model yang diwajibkan tes sampel memenuhi spesifikasi katalog Nissan untuk keekonomisan bahan bakar, yang berarti tidak ada kesalahan dalam angka keekonomisan bahan bakar yang diungkapkan oleh Nissan," tambah pernyataan itu, melansir AFP.
Pada bulan Oktober, Nissan terpaksa menarik sekitar 1,2 juta kendaraan setelah mengaku bahwa staf yang tidak memiliki izin telah melakukan pemeriksaan akhir pada beberapa kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik sebelum mereka dikirim ke dealer.
(prm) Next Article Di Tengah Penjualan Anjlok, Nissan Indonesia Ganti Bos
Perusahaan tidak mengatakan berapa banyak mobil yang terdampak tindakan pemalsuan itu. Kecurangan tersebut ditemukan selama tes sukarela dari semua bagian operasi Nissan yang dilakukan setelah terjadi skandal tahun lalu.
Perusahaan mengatakan bahwa tes emisi gas buang dan keekonomisan bahan bakar telah "menyimpang dari aturan pengujian yang ditentukan".
Harga saham Nissan turun 4,56% menjadi 1,003.5 yen setelah mengatakan akan membuat pernyataan tentang pengukuran knalpot menyusul laporan pemalsuan tersebut. Perusahaan membuat pernyataan setelah pasar ditutup.
Perusahaan berjanji akan mengadakan "penyelidikan penuh dan komprehensif" atas skandal data palsu terbaru ini.
Nissan mengatakan pihaknya telah memeriksa kembali data yang "dapat dipercaya" dan menegaskan bahwa semua kendaraan, kecuali GT-R, telah memenuhi standar keamanan Jepang.
Perusahaan tidak menawarkan informasi tambahan tentang GT-R, yang dijelaskan perusahaan di situsnya sebagai mobil sport berperforma tinggi.
"Nissan juga telah memverifikasi ulang data log untuk mengonfirmasi bahwa semua model yang diwajibkan tes sampel memenuhi spesifikasi katalog Nissan untuk keekonomisan bahan bakar, yang berarti tidak ada kesalahan dalam angka keekonomisan bahan bakar yang diungkapkan oleh Nissan," tambah pernyataan itu, melansir AFP.
Pada bulan Oktober, Nissan terpaksa menarik sekitar 1,2 juta kendaraan setelah mengaku bahwa staf yang tidak memiliki izin telah melakukan pemeriksaan akhir pada beberapa kendaraan yang ditujukan untuk pasar domestik sebelum mereka dikirim ke dealer.
(prm) Next Article Di Tengah Penjualan Anjlok, Nissan Indonesia Ganti Bos
Most Popular