Dolar Menguat, Harga Handphone Bisa Lebih Mahal

Exist In Exist, CNBC Indonesia
05 July 2018 14:41
Harga produk impor akan naik menyusul melemahnya rupiah terhadap dolar AS.
Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah hingga menembus Rp 14.400/US$.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan hal ini mengakibatkan kenaikan harga beberapa produk ritel khususnya produk-produk yang diimpor secara utuh, seperti barang elektronik.

"Misal barang elektronik yang tidak diproduksi di sini, atau kalau langsung produknya itu handphone," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (05/07/2018).

Meskipun demikian, lanjutnya, pemilik merek barang elektronik atau pemasok (supplier) juga memiliki berbagai pertimbangan sebelum memutuskan untuk menaikkan harga produknya.

"Mereka cek pasar, cek tetangga kiri kanan, persaingan dengan yang lain, kompetitor menaikan harga atau tidak, kalau naik jadinya bagaimana, kalau tidak seperti apa. Jadi pertimbangannya panjang," jelasnya.


Kenaikan harga di tingkat supplier, lanjutnya, akan membuat pedagang juga menyesuaikan harga jualnya di tingkat konsumen.

Tutum mengatakan yang dibutuhkan pelaku industri ritel saat ini adalah kestabilan nilai tukar Rupiah.

"Sebetulnya mau berapa pun nilai tukar Rupiah kalau stabil ya sudah, karena begini, ada pedagang tertentu dia lihat waktu dolar Rp 14.000 belum sampai, dia sudah menentukan harga di Rp 14.000. Karena tida ada yang mau rugi," jelasnya.
(ray) Next Article Luhut Punya Mimpi Dolar Bisa Balik Lagi ke Rp 10.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular