Internasional

Ketakutan Bos Airbus Terhadap Perang Dagang

Roy Franedya, CNBC Indonesia
05 July 2018 11:20
Jika negara lain melancarkan serangan balasan bisa berdampak pada lalu lintas udara.
Foto: REUTERS/Fabian Bimmer
Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Executive Officer (CEO) Airbus, Tom Enders, khawatir akan dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagangannya. Jika negara lain melancarkan serangan balasan, bisa berdampak pada lalu lintas udara.

"Tentu saja kami khawatir jika ini meningkat," kata Enders kepada wartawan dalam kunjungan di pabrik pesawat Bombardier dekat Montreal, Rabu (4/7/2018). "Jika ada tindakan pembalasan ... ini bisa berdampak pada lalu lintas udara. Kami sangat berharap ini tidak akan terjadi."

Dilansir dari CNBC International, Airbus menjadi pemegang saham mayoritas di Bombardier CSeries jetliner setelah menyelesaikan kerja sama dengan pembuat kereta dan pesawat Kanada pada 1 Juli 2018.

Simak fakta dan data perang dagang AS-China di sini: Rangkaian Kejadian Penyebab Perang Dagang AS-China.

Sebelumnya Direktur Jenderal International Air Transport Association (IATA) Alexandre de Juniac mengatakan perang dagang yang bersifat mengurangi perdagangan dan kemungkinan pembatasan perjalanan penumpang merupakan kabar buruk bagi industri penerbangan.

"Kami selalu khawatir ketika mulai melihat peningkatan tekanan di perdagangan global dan perdagangan bebas," kata Doug Parker, Chief Executive American Airlines Group. Namun, dia berkata maskapainya belum melihat dampak apapun ke pendapatan, Reuters melaporkan.

Ketidakpastian bisa membatasi permintaan perjalanan bisnis yang menjadi sebuah kunci pendorong keuntungan bagi industri penerbangan, kata Gloria Guevara Manzo, Chief Executive di Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (World Travel and Tourism Council/WTTC).

"[Para pejalan bisnis] perlu memantau apa yang terjadi - apakah bisnis mereka akan terdampak, apakah mereka perlu mendiversifikasi atau pergi ke tempat lain. Perang dagang itu tidak baik," katanya.

Boeing dan Airbus selaku produsen pesawat pun setuju bahwa ketidakpastian buruk bagi bisnis dan mengatakan perdagangan bebas bantu mendorong pertumbuhan ekonomi serta menciptakan lapangan pekerjaan. Airbus mengatakan industri penerbangan ada karena orang-orang bisa bepergian dengan bebas dan pasarnya terbuka.



(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular