Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Ini Alasannya
Exist In Exist, CNBC Indonesia
03 July 2018 15:33
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mulai hari ini menghentikan proses pencarian korban penumpang dan bangkai KM Sinar Bangun.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghentian ini dilakukan mengingat pihaknya menemukan bangkai kapal dan beberapa jenazah korban sudah tenggelam hingga kedalaman 450 meter.
"Kita sudah bisa mendeteksi dimana lokasinya, bagaimana keadaannya, kedalamannya sangat jauh 450 meter. Kalau kita mau melakukan pengangkatan, sebaiknya ada orang yang bisa turun. Nah kita memang belum mampu untuk bisa turun, bahkan itu bahaya," jelasnya di Kementerian Perhubungan, Selasa (03/07/2018).
"Selain itu, kita juga minta izin kepada warga untuk tidak dilanjutkan karena kita tidak sanggup untuk pengambilan. Kalaupun terjadi pengambilan, bagaimana mengelola jenazah secara utuh itu relatif susah," lanjutnya.
Berdasarkan laporan dari Jasa Raharja, lanjutnya, total korban yang ditanggung dari musibah ini tercatat mencapai 181 penumpang. Budi mengatakan berbagai upaya tetap dilakukan pihaknya untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kami membuat panitia ad hoc yang menjembatani pada masa kejadian sampai terbentuk suatu badan. Saat ini kami juga menurunkan tim untuk mendidik 100-150 warga yang akan kita rekrut sebagai petugas pelabuhan. Berbagai upaya sedang kita lakukan dan harapannya format ini bisa diterapkan di tempat lain," jelasnya.
"Saat ini kami akan melakukan pemetaan lokasi dulu. Kita akan mapping 3 sampai 4 lokasi seperti misalnya di Sumatera akan di Sungai Musi, Kalimantan itu di Sungai Kapuas, dan Maluku di Ambon dan sekitarnya. Untuk Danau Toba paling tidak 3 bulan dilakukan dan daerah lain kira-kira 6 bulan sampai 1 tahun akan kita lakukan," tambahnya.
(ray) Next Article Potret Duka Keluarga Penumpang Kapal Tenggelam di Danau Toba
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan penghentian ini dilakukan mengingat pihaknya menemukan bangkai kapal dan beberapa jenazah korban sudah tenggelam hingga kedalaman 450 meter.
"Kita sudah bisa mendeteksi dimana lokasinya, bagaimana keadaannya, kedalamannya sangat jauh 450 meter. Kalau kita mau melakukan pengangkatan, sebaiknya ada orang yang bisa turun. Nah kita memang belum mampu untuk bisa turun, bahkan itu bahaya," jelasnya di Kementerian Perhubungan, Selasa (03/07/2018).
Berdasarkan laporan dari Jasa Raharja, lanjutnya, total korban yang ditanggung dari musibah ini tercatat mencapai 181 penumpang. Budi mengatakan berbagai upaya tetap dilakukan pihaknya untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi.
"Kami membuat panitia ad hoc yang menjembatani pada masa kejadian sampai terbentuk suatu badan. Saat ini kami juga menurunkan tim untuk mendidik 100-150 warga yang akan kita rekrut sebagai petugas pelabuhan. Berbagai upaya sedang kita lakukan dan harapannya format ini bisa diterapkan di tempat lain," jelasnya.
"Saat ini kami akan melakukan pemetaan lokasi dulu. Kita akan mapping 3 sampai 4 lokasi seperti misalnya di Sumatera akan di Sungai Musi, Kalimantan itu di Sungai Kapuas, dan Maluku di Ambon dan sekitarnya. Untuk Danau Toba paling tidak 3 bulan dilakukan dan daerah lain kira-kira 6 bulan sampai 1 tahun akan kita lakukan," tambahnya.
(ray) Next Article Potret Duka Keluarga Penumpang Kapal Tenggelam di Danau Toba
Most Popular