Sepekan Harga CPO dan Batu Bara Naik Tipis, Ini Penyebabnya

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
01 July 2018 11:55
Sentimen perang dagang dan tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menjadi faktor utama.
Foto: REUTERS/Mukesh Gupta/Files
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara dan minyak sawit mentah (CPO) naik selama sepekan terakhir. Sentimen perang dagang dan tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap negara-negara pengekspor minyak (OPEC) menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga kedua komoditas tersebut.

Dalam sepekan, berdasarkan data Reuters harga batu bara ICE Newcastle merangkak naik 0,3% atau sebesar US$ 0,35  menjadi US$114,4/ton dari sebelumnya US$114,05/ton pada akhir pekan lalu. Sentimen positif bagi si batu hitam yang terjadi selama sepekan adalah permintaan impor batu bara China yang meningkat dan meredanya isu perang dagang antara AS dan China.

Data yang dikompilasi oleh Thomson Reuters Supply Chain and Commodity Forecasts menunjukkan impor batu bara Negeri Tirai Bambu diestimasikan berada di angka 126,6 juta ton pada semester I/2018, naik sekitar 14% dari periode yang sama tahun lalu.

Perang dagang yang dikhawatirkan akan menurunkan impor batu bara dari AS ke China juga mereda pekan ini.

Kekhawatiran terhadap lebih panasnya perang dagang AS-China mengemuka ketika China mencoba membalas pukulan dari Donald Trump terhadap barang-barang mereka ke AS.

China mengenakan tarif untuk produk impor senilai total US$50 miliar dari AS, termasuk di antaranya batu bara kokas-yang banyak dipakai di industri baja.

Sentimen negatif untuk batu bara juga datang dari China, yang berencana lebih fokus pada energi ramah lingkungan.

Chairperson of the Board of Division Beijing Gas Group, Li Yalan, menyatakan segera menyiapkan infrastruktur gas di Negara Panda. Hal itu disampaikan di forum konferensi gas dunia, 27th World Gas Conference.

Sepekan Harga CPO dan Batu Bara Naik Tipis, Ini PenyebabnyaFoto: CNBC Indonesia

Harga CPO
Sementara itu, kenaikan harga juga terjadi pada harga global komoditas minyak sawit (crude palm oil/CPO), yang dipengaruhi sentimen dari salah negara produsennya yaitu Malaysia.

Kenaikan terjadi pada harga Futures Continuation di Bursa Malaysia, yaitu sebesar 0,01% atau sebesa MYR0,42 (+0,01%) menjadi MYR2.326/ton selama sepekan. Kenaikan terjadi dari posisi pekan lalu MYR2.284/ton.

Dua dari tiga faktor utama kenaikan harga CPO global berasal dari negeri jiran, Malaysia. Keduanya adalah koreksi nilai tukar ringgit dan turunnya ekspektasi produksi minyak sawit dari Malaysia.

Penurunan nilai tukar ringgit dapat membuat harga CPO menjadi lebih murah untuk mengguna mata uang selain ringgit. Faktor di luar Malaysia adalah rencana AS untuk menambah volume penggunaan biofuel untuk campuran bahan bakar. Kenaikan yang direncanakan sebesar 3%.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(hps) Next Article Ekspor Batu Bara RI Meroket di Februari, CPO & Besi Baja Malah Ambles

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular