Ekspor CPO Meroket, Batu Bara Masuk Jurang

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
15 November 2024 09:45
Pekerja melakukan pendataan bongkar muat kontainer peti kemas di Terminal 3 Tanjung Priok, Jakarta, Senin (22/11/2021). Pemulihan ekonomi global dari pandemi Covid - 19 dinilai lebih cepat dari yang diekspektasi banyak pihak. Sehingga produksi dan perdagangan melonjak signifikan yang membuat ketidakseimbangan pasar, yang berimbas pada kekurangan bahan baku dan kelangkaan kontainer.. (CNBC Indonesia/ Muhammad Tri Susilo)
Foto: Aktivitas Bongkar Muat Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Senin (22/11/2021). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Ekspor komoditas unggulan Indonesia tidak dalam kondisi baik. Dari tiga komoditas, hanya satu yang alami pertumbuhan positif yaitu minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan turunannya.

"Secara tahunan ekspor CPO mengalami peningkatan sedangkan batu bara dan besi baja turun," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jumat (15/11/2024)

Amalia memaparkan, ekspor CPO pada Oktober 2024 mencapai US$2,37 miliar dengan porsi 10,25%. Secara tahunan (year on year/yoy) ekspor CPO tumbuh 25,35% dan bulanan 70,90%.

Besi dan baja alami kontraksi sebesar 8,38% secara tahunan menjadi US$ 2,24 miliar. Meskipun secara bulanan ada peningkatan 1,89%.

Sementara batu bara semakin suram dengan capaian US$ 2,52 miliar, turun 7,39% secara tahunan dan bulanan 0,73%.

"Total ketiga komoditas ini berikan kontribusi 30,90% dari total ekspor nonmigas Indonesia pada Oktober 2024," jelasnya.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ekspor Batu Bara & Sawit RI Nyungsep, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular