
Duh, Minat Mahasiswa untuk Jadi Akuntan Publik Masih Minim
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
28 June 2018 13:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Minat mahasiswa untuk menjadi akuntan publik dan akuntan pemerintah masih sangat rendah. Kebanyakan mahasiswa lebih tertarik untuk menjadi akuntan perusahaan di sektor swasta.
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam peresmian Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara. Menurut dia, dengan kondisi seperti itu harus ada kesiapan literasi terhadap keuangan negara bagi mahasiswa.
"Kalau kita lihat sektor swasta, itu banyak yang sudah ambil. Saya waktu di luar negeri itu yang ambil bisa 400 orang satu kelas. Tapi kalau yang mbil public sector accounting atau government accounting, hanya 15 sampai 20 orang," tutur Mardiasmo di Gedung BPK RI, Kamis (28/6/2018).
Peminat akuntansi di bidang tata kelola keuangan negara yang masih sangat sedikit begitu disayangkan. Sebab, menurut Mardiasmo itu adalah pintu masuk bidang keuangan negara.
Kehadiran Perpustakaan Riset BPK dia nilai sebagai langkah yang bagus untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap akuntansi di bidang keuangan negara. Keberadaannya, memang miliki tujuan untuk mendukung literasi tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.
"BPK memulai sebagai auditor, kami sebagai pemerintah juga harus menanggapinya dengan sangat baik. Sehingga keuangan negara, menjadi suatu tempat untuk bisa memberikan pengertian terbaik bagaimana mengelola keuangan negara," tambah Mardiasmo.
(dru) Next Article Sederet Prestasi BPK dari Nasional Hingga Internasional
Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo dalam peresmian Perpustakaan Riset Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara. Menurut dia, dengan kondisi seperti itu harus ada kesiapan literasi terhadap keuangan negara bagi mahasiswa.
"Kalau kita lihat sektor swasta, itu banyak yang sudah ambil. Saya waktu di luar negeri itu yang ambil bisa 400 orang satu kelas. Tapi kalau yang mbil public sector accounting atau government accounting, hanya 15 sampai 20 orang," tutur Mardiasmo di Gedung BPK RI, Kamis (28/6/2018).
Kehadiran Perpustakaan Riset BPK dia nilai sebagai langkah yang bagus untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap akuntansi di bidang keuangan negara. Keberadaannya, memang miliki tujuan untuk mendukung literasi tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.
"BPK memulai sebagai auditor, kami sebagai pemerintah juga harus menanggapinya dengan sangat baik. Sehingga keuangan negara, menjadi suatu tempat untuk bisa memberikan pengertian terbaik bagaimana mengelola keuangan negara," tambah Mardiasmo.
(dru) Next Article Sederet Prestasi BPK dari Nasional Hingga Internasional
Most Popular