Internasional
Auditor: Tidak Ada Laporan Keuangan 1MDB yang Benar
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
27 June 2018 14:45

Petaling Jaya, CNBC Indonesia - Laporan-laporan keuangan lembaga yang tersangkut skanda korupsi, 1Malaysia Development Berhad (1MDB), sejak awal tidak bisa diandalkan menyusul pernyataan KPMG bahwa pendapat mereka sebelumnya tentang dana kenegaraan itu tidak dapat diandalkan.
KPMG, yang menandatangani tiga laporan audit yang tidak memenuhi syarat untuk 1MDB, telah memberi tahu direksi bahwa laporan keuangan teraudit tidak mencerminkan pandangan jujur dan adil dari perusahaan.
Perusahaan audit, satu dari empat auditor terbesar di Malaysia, juga meminta 1MDB mengambil semua langkah penting untuk mencegah penggunaan lebih lanjut terhadap laporan audit yang disiapkan untuk tahun keuangan Maret 2010 sampai 2012, dilansir dari The Star hari Rabu (27/6/2018).
Pada tahun 2016, Deloitte juga mengatakan laporan auditnya untuk laporan keuangan 1MDB yang diterbitkan tanggal 28 Maret 2014 dan 5 November 2014 bagi tahun keuangan yang berakhir di 2013 dan 2014 tidak bisa digunakan lagi.
Serangkaian laporan keuangan perusahaan tidak lagi dianggap teraudit ketika para auditor tidak mempertahankan laporan audit mereka.
Direksi 1MDB, dalam sebuah pernyataan, mengatakan pihaknya menerima surat keputusan KPMG tanggal 8 Juni.
"Menurut KPMG, mereka mengeluarkan keputusan itu setelah mempelajari laporan Auditor-General mengenai 1MDB yang baru-baru ini dibuka dan dokumen-dokumen terkait lain yang ditahan dari mereka oleh manajemen perusahaan sebelumnya. Jika dokumen sudah diungkap ke para auditor, KPMG yakin informasi itu 'akan berdampak secara materi ke laporan keuangan dan laporan audit terkait'. Sebagai tambahan, KPMG juga menganjurkan kami bahwa 1MDB perlu memberitahu otoritas terkait tentang status terbaru laporan-laporan audit," tulis pernyataan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan terpisah dari KPMG Malaysia, perusahaan itu berkata kesepakatan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 saat melakukan audit laporan keuangan untuk tahun yang berakhir Maret 2013 dan pihaknya tidak memiliki akses ke informasi terkait dengan 1MDB setelahnya.
Perusahaan juga mengonfirmasi pihaknya menulis ke 1MDB setelah mempertimbangkan konten laporan Auditor-General yang dibuka itu.
"KPMG Malaysia telah dan terus bekerjasama penuh dengan semua otoritas relevan yang menginvestigasi hal-hal terkait dengan 1MDB. Berhubung ada investigasi yang sedang dilakukan pihak otoritas, tidak pantas jika kami berkomentar lebih banyak," katanya.
KPMG ditunjuk pada tanggal 15 September 2010 sebagai auditor 1MDB. Perusahaan itu adalah auditor Big Four kedua yang ditunjuk oleh lembaga berskandal.
Perjanjian itu dibatalkan oleh 1MDB setelah terjadi perbedaan opini tentang nilai keadilan investasi 1MDB di Bridge Global SPC melalui Brazen Sky Ltd.
KPMG memutuskan untuk menerbitkan laporan audit terkualifikasi untuk laporan keuangan 1MDB tahun 2013, tetapi posisinya sudah terlebih dahulu digantikan oleh Deloitte sebelum melakukannya.
Ernst & Young adalah auditor pertama ketika 1MDB masih dikenal dengan sebutan Terengganu Investment Authority.
Perusahaan itu ditunjuk tanggal 25 Maret 2009 dan diberhentikan tanggal 15 September 2010 karena perbedaan opini terkait nilai investasi.
Deloitte adalah perusahaan Big Four ketiga yang ditunjuk 1MDB di hari yang sama ketika memberhentikan KPMG.
Perusahaan itu mengundurkan diri pada bulan Juli 2016 setelah Kementerian Kehakiman AS mengajukan keluhan guna mengembalikan lebih dari US$1,7 miliar (Rp 24,1 triliun) aset yang diduga terkait 1MDB.
Merujuk ke gugatan itu, Deloitte juga menyebutkan bahwa laporan auditnya terhadap laporan keuangan 1MDB untuk tahun keuangan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2014 tidak bisa digunakan karena informasi di gugatan sipil belum tersedia selama periode tersebut.
1MDB mengeluarkan pernyataan serupa tentang hal itu.
Parker Randall, yang menyebut pihaknya sebagai alternatif dari Big Four, ditunjuk pada bulan Januari atau enam bulan setelah pengunduran diri Deloitte.
Pada tanggal 23 Mei, Menteri Keuangan Lim Guang Eng meminta perusahaan Big Four terakhir, yakni PricewaterhouseCoopers, untuk menduduki posisi audit khusus dan peninjauan 1MDB.
Kemarin, perusahaan itu juga mengumumkan penunjukkan Datuk Asri Hamidon sebagai Direktur baru efektif tanggal 25 Juni, menurut kantor berita Malaysia Bernama.
Dia adalah Deputi Sekretasi Jenderal yang mengawasi investasi pemerintah di Utang Negara, kata Menteri Keuangan dalam sebuah pernyataan.
Sebagai tambahan, 1MDB membentuk komite eksekutif baru dengan Datuk Mohammad Faiz Azmi, Datin Rashidah Mohd Sies, dan Datuk Wan Mohd Fadzmi Wan Othman sebagai anggotanya, kata pernyataan tersebut.
(prm) Next Article Menkeu Malaysia Tunjuk PwC untuk Audit 1MDB
KPMG, yang menandatangani tiga laporan audit yang tidak memenuhi syarat untuk 1MDB, telah memberi tahu direksi bahwa laporan keuangan teraudit tidak mencerminkan pandangan jujur dan adil dari perusahaan.
Perusahaan audit, satu dari empat auditor terbesar di Malaysia, juga meminta 1MDB mengambil semua langkah penting untuk mencegah penggunaan lebih lanjut terhadap laporan audit yang disiapkan untuk tahun keuangan Maret 2010 sampai 2012, dilansir dari The Star hari Rabu (27/6/2018).
Serangkaian laporan keuangan perusahaan tidak lagi dianggap teraudit ketika para auditor tidak mempertahankan laporan audit mereka.
Direksi 1MDB, dalam sebuah pernyataan, mengatakan pihaknya menerima surat keputusan KPMG tanggal 8 Juni.
"Menurut KPMG, mereka mengeluarkan keputusan itu setelah mempelajari laporan Auditor-General mengenai 1MDB yang baru-baru ini dibuka dan dokumen-dokumen terkait lain yang ditahan dari mereka oleh manajemen perusahaan sebelumnya. Jika dokumen sudah diungkap ke para auditor, KPMG yakin informasi itu 'akan berdampak secara materi ke laporan keuangan dan laporan audit terkait'. Sebagai tambahan, KPMG juga menganjurkan kami bahwa 1MDB perlu memberitahu otoritas terkait tentang status terbaru laporan-laporan audit," tulis pernyataan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan terpisah dari KPMG Malaysia, perusahaan itu berkata kesepakatan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 saat melakukan audit laporan keuangan untuk tahun yang berakhir Maret 2013 dan pihaknya tidak memiliki akses ke informasi terkait dengan 1MDB setelahnya.
Perusahaan juga mengonfirmasi pihaknya menulis ke 1MDB setelah mempertimbangkan konten laporan Auditor-General yang dibuka itu.
"KPMG Malaysia telah dan terus bekerjasama penuh dengan semua otoritas relevan yang menginvestigasi hal-hal terkait dengan 1MDB. Berhubung ada investigasi yang sedang dilakukan pihak otoritas, tidak pantas jika kami berkomentar lebih banyak," katanya.
KPMG ditunjuk pada tanggal 15 September 2010 sebagai auditor 1MDB. Perusahaan itu adalah auditor Big Four kedua yang ditunjuk oleh lembaga berskandal.
Perjanjian itu dibatalkan oleh 1MDB setelah terjadi perbedaan opini tentang nilai keadilan investasi 1MDB di Bridge Global SPC melalui Brazen Sky Ltd.
KPMG memutuskan untuk menerbitkan laporan audit terkualifikasi untuk laporan keuangan 1MDB tahun 2013, tetapi posisinya sudah terlebih dahulu digantikan oleh Deloitte sebelum melakukannya.
Ernst & Young adalah auditor pertama ketika 1MDB masih dikenal dengan sebutan Terengganu Investment Authority.
Perusahaan itu ditunjuk tanggal 25 Maret 2009 dan diberhentikan tanggal 15 September 2010 karena perbedaan opini terkait nilai investasi.
Deloitte adalah perusahaan Big Four ketiga yang ditunjuk 1MDB di hari yang sama ketika memberhentikan KPMG.
Perusahaan itu mengundurkan diri pada bulan Juli 2016 setelah Kementerian Kehakiman AS mengajukan keluhan guna mengembalikan lebih dari US$1,7 miliar (Rp 24,1 triliun) aset yang diduga terkait 1MDB.
Merujuk ke gugatan itu, Deloitte juga menyebutkan bahwa laporan auditnya terhadap laporan keuangan 1MDB untuk tahun keuangan yang berakhir tanggal 31 Maret 2013 dan 31 Maret 2014 tidak bisa digunakan karena informasi di gugatan sipil belum tersedia selama periode tersebut.
1MDB mengeluarkan pernyataan serupa tentang hal itu.
Parker Randall, yang menyebut pihaknya sebagai alternatif dari Big Four, ditunjuk pada bulan Januari atau enam bulan setelah pengunduran diri Deloitte.
Pada tanggal 23 Mei, Menteri Keuangan Lim Guang Eng meminta perusahaan Big Four terakhir, yakni PricewaterhouseCoopers, untuk menduduki posisi audit khusus dan peninjauan 1MDB.
Kemarin, perusahaan itu juga mengumumkan penunjukkan Datuk Asri Hamidon sebagai Direktur baru efektif tanggal 25 Juni, menurut kantor berita Malaysia Bernama.
Dia adalah Deputi Sekretasi Jenderal yang mengawasi investasi pemerintah di Utang Negara, kata Menteri Keuangan dalam sebuah pernyataan.
Sebagai tambahan, 1MDB membentuk komite eksekutif baru dengan Datuk Mohammad Faiz Azmi, Datin Rashidah Mohd Sies, dan Datuk Wan Mohd Fadzmi Wan Othman sebagai anggotanya, kata pernyataan tersebut.
(prm) Next Article Menkeu Malaysia Tunjuk PwC untuk Audit 1MDB
Most Popular