
Menhub: Nanti, Tiap 10 KM Bakal Ada Rest Area di Jalan Tol
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 June 2018 19:27

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merekomendasikan pembangunan tempat peristirahatan (rest area) untuk setiap 10 hingga 20 kilometer di ruas jalan tol.
Hal ini dikemukakan Menhub usai mendapatkan keluhan dari para pemudik, yang merasa rest area di beberapa ruas jalan tol terbatas, sehingga menimbulkan kemacetan pada musim mudik di 2018. "Korporasi harus bangun [rest area] tiap 20 kilometer. Kami akan rekomendasikan ke BPJT tiap 10 kilometer," kata Budi di kantor Jasa Marga, Gerbang Tol Cikarang Utama, Minggu (24/6/2018).
Budi mengaku akan membicarakan hal ini lebih lanjut kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk belajar dari kesalahan. Dia berharap, rencana ini sudah bisa dilakukan, untuk mengantisipasi musim libur Natal dan tahun baru.
"Kalau korporasi tidak mau, maka BPJT bisa ambil alih. Maka pada saat Natal, sudah ada. Saya kira kalau bebasin 5-10 hektare lahan itu bukan pekerjaan susah," katanya.
Meski demikian, bekas bos Angkasa Pura II itu memahami, maraknya rest area di jalan tol akan membuat pemerintah daerah dilematis. Namun, pemerintah akan mencari solusi agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
"Karena kalau kita bangun rest area besar-besaran di sepanjang jalan, maka daerah seperti Pekalongan, Tegal tidak akan jadi destinasi lagi," ungkapnya.
(gus) Next Article Wow! Pemerintah Butuh Dana Rp 20 Triliun Bangun MRT Tangsel
Hal ini dikemukakan Menhub usai mendapatkan keluhan dari para pemudik, yang merasa rest area di beberapa ruas jalan tol terbatas, sehingga menimbulkan kemacetan pada musim mudik di 2018. "Korporasi harus bangun [rest area] tiap 20 kilometer. Kami akan rekomendasikan ke BPJT tiap 10 kilometer," kata Budi di kantor Jasa Marga, Gerbang Tol Cikarang Utama, Minggu (24/6/2018).
"Kalau korporasi tidak mau, maka BPJT bisa ambil alih. Maka pada saat Natal, sudah ada. Saya kira kalau bebasin 5-10 hektare lahan itu bukan pekerjaan susah," katanya.
Meski demikian, bekas bos Angkasa Pura II itu memahami, maraknya rest area di jalan tol akan membuat pemerintah daerah dilematis. Namun, pemerintah akan mencari solusi agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.
"Karena kalau kita bangun rest area besar-besaran di sepanjang jalan, maka daerah seperti Pekalongan, Tegal tidak akan jadi destinasi lagi," ungkapnya.
(gus) Next Article Wow! Pemerintah Butuh Dana Rp 20 Triliun Bangun MRT Tangsel
Most Popular