
Shell Bangun Terminal LNG di Cilegon, ESDM: Belum Dapat Kabar
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
22 June 2018 14:56

Jakarta, CNBC Indonesia- Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengaku belum mendapat kabar mengenai rencana investasi PT Shell Indonesia yang ingin membangun terminal Liquefied Natural Gas (LNG) di Cilegon.
"Wah, at least sampai saat ini kabar itu belum sampai ke saya. Jadi, saya belum tahu juga terkait rencana itu," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Sebagai informasi, PT Shell Indonesia sebelumnya sudah mendatangi Kementerian Perindustrian dan menggelar rapat bersama untuk membahas rencana investasi perusahaan tersebut.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, investasi tersebut sekitar US$ 400 juta, jika dikonversi ke rupiah, nilai investasi tersebut setara dengan Rp 5,5 triliun.
Rencana Shell membangun terminal ini tergantung dari direstui atau tidaknya permohonan perusahaan asal Belanda itu untuk impor LNG oleh Kementerian ESDM. Shell berbicara dengan Kementerian Perindustrian dengan maksud untuk membuka pintu dukungan ke depannya. Adapun, Shell mengajukan usulan pembangunan kilang ini berdasar proyeksi pasokan gas di 2026 yang diperkirakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Barat. Selama ini, pasokan gas datang dari Sumatra untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Barat.
(gus) Next Article Harga Minyak Naik, Shell Ajukan Kenaikan Harga BBM
"Wah, at least sampai saat ini kabar itu belum sampai ke saya. Jadi, saya belum tahu juga terkait rencana itu," ujar Arcandra kepada media saat dijumpai di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Jumat (22/6/2018).
Sebagai informasi, PT Shell Indonesia sebelumnya sudah mendatangi Kementerian Perindustrian dan menggelar rapat bersama untuk membahas rencana investasi perusahaan tersebut.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, investasi tersebut sekitar US$ 400 juta, jika dikonversi ke rupiah, nilai investasi tersebut setara dengan Rp 5,5 triliun.
Rencana Shell membangun terminal ini tergantung dari direstui atau tidaknya permohonan perusahaan asal Belanda itu untuk impor LNG oleh Kementerian ESDM. Shell berbicara dengan Kementerian Perindustrian dengan maksud untuk membuka pintu dukungan ke depannya. Adapun, Shell mengajukan usulan pembangunan kilang ini berdasar proyeksi pasokan gas di 2026 yang diperkirakan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Barat. Selama ini, pasokan gas datang dari Sumatra untuk memenuhi kebutuhan industri di Jawa Barat.
(gus) Next Article Harga Minyak Naik, Shell Ajukan Kenaikan Harga BBM
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular